Selasa, 05 Januari 2010

Perencanaan Pendidikan III

Pengembangan berarti upaya membuat apa yang telah ada menjadi lebih baik, lebih bermutu dan lebih mampu menjawab permasalahan pokok yang melatarbelakangi kehadirannya. Pendidikan tingkat SLTP merupakan suatu sistem yang memiliki komponen-komponen yang saling berkaitan satu sama lain serta berkontribusi pada pencapaian tujuan. Komponen-komponen tersebut adalah siswa, kurĂ­kulum, bahan belajar, guru/kepala sekolah/tenaga kependidikan lainnya, lingkungan, sarana–fasilitas, proses belajar-mengajar dan hasil atau output. Dalam setiap organisasi, terlepas dari letak geografis, lingkup kerja atau budaya, selalu diperlukan perubahan.
Yang melatarbelakangi adanya rencana pengembangan pendidikan adalah masih banyaknya sekolah-sekolah yang masih berada di bawah garis normal. Untuk tingkat pendidikan menengah pertama(SLTP), maka akan kita temukan juga kondisi dimana tenaga pengajar ditingkat ini kebanyakan sarjana muda dan sedikit sekali yang merupakan sarjana penuh. Dan bisa dikatakan tidak ada diantara mereka yang tamatan S2. Sementara itu kalau ditinjau dari segi kesiapan mereka secara ilmiah dalam aktifitas belajar mengajar, maka mayoritas dari sarjana atau tenaga pengajar yang terjun kebidang pendidikan ini tidak memiliki spesialisasi dalam bidang pendidikan. Artinya bukan lulusan dari fakultas pendidikan dan sejenisnya. Terutama untuk tingkat pendidikan menengah ke bawah. Padahal ilmu-ilmu pendidikan sangat perlu dimiliki oleh siapa saja yang menggeluti aktifitas mendidik. Karena mendidik bukanlah sekedar transfer ilmu pengetahuan dari guru kepada murid atau siswa, tetapi ia merupakan aktifitas yang komplek dan integral yang mempunyai metode dan seni tersendiri. Kapasitas dan kapabilitas para pendidik akan berakibat lansung terhadap mutu murid-muridnya baik secara positif maupun secara negatif. Dengan arti kata apabila seorang guru memiliki tingkat akademis yang tinggi kemudian ia juga memiliki wawasan yang cukup dalam ilmu pendidikan maka besar peluang ia akan menghasilkan siswa-siswi yang yang unggul dan lebih baik dibandingkan dengan guru lain yang tidak memilki kriteria tersebut.
Jika ditinjau dari sarana prasarana dalam bentuk buku teks, buku yang diterbitkan masa kini lebih indah covernya halaman dalam dibuat warna-warni yang cukup indah. Warna-warni pada buku memang indah, akan tetapi karena indahnya, perhatian siswa terutama siswa tingkat dasar akan terpecah antara menikmati gambar dan materi pelajaran. dan juga menyebabkan tebal buku meningkat drastis. Yang tadinya 1 halaman, sekarang menjadi 3 halaman. Ditinjau dari penerbit ini menguntungkan, tapi memberatkan bagi siswa karena buku bertambah berat dan dari sisi wali siswa, pengeluaran lebih besar.
Selain itu masih banyak sekolah yang belum terpenuhi oleh buku-buku teks yang layak sehingga murid kesulitan dalam belajar. Jika ditinjau lebih lanjut, masih ada beberapa sarana prasarana yang sudah seharusnya diperbaiki tapi itu tidak terlaksana sehingga siswa tidak nyaman dalam belajar. Maka dari itu ada perlunya suatu sekolah menyusun suatu rencana untuk mengembangkan tingkat pendidikan. Pengembangan perlu dilakukan dari segi siswa, guru yang berkompeten/ kepala sekolah/tenaga kependidikan lainnya, buku penunjang(bahan belajar), sarana prasarana, peraturan sekolah yang tegas,, kurĂ­kulum, lingkungan, sarana fasilitas, proses belajar-mengajar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Halaman