Kamis, 28 Januari 2010

RTRW Kota Malang (Skenario Pengembangan Wilayah)

Bila ditinjau dari perkembangan fisik Kota Malang terdapat lima macam kecenderungan arah perkembangan Kota Malang berdasarkan jaringan jalan yang menghubungkan pusat kota dengan hinterlandnya, serta empat jenis kegiatan dominan antara lain perumahan, industri, perdagangan, jasa, dan lain sebagainya. Secara lebih rinci akan diuraikan sebagai berikut :
1. Kecenderungan Perkembangan Sangat Kuat
Perkembangannya mengarah ke Barat Kota Malang yaitu ke Kota Batu dengan jalan penghubung berupa jalan kolektor primer dengan kegiatan utama adalah : perumahan, perdagangan, jasa, industri, dan lain sebagainya.
2. Kecenderungan Perkembangan Kuat
Dimana perkembangannya mengarah ke arah Utara Kota Malang yaitu ke Kecamatan Singosari menuju ke Surabaya dengan jalan penghubung berupa jalan arteri primer. Kegiatan utama didominasi oleh kegiatan perumahan, industri, perdagangan, jasa, dan sebagainya
3.Kecenderungan Perkembangan Sedang
Perkembangannya mengarah ke Selatan yaitu ke Kecamatan Wagir dan Kecamatan Pakisaji dengan jalan penghubung berupa jalan kolektor primer yang didukung oleh kegiatan utamanya berupa perumahan, perdagangan, dan industri.
4. Kecenderungan Perkembangan Lemah
Mengarah ke arah Timur Kota Malang yaitu ke Kecamatan Pakis dengan jalan penghubung berupa jalan lokal primer yang didukung dengan kegiatan perumahan, perdagangan, dan industri.
5. Kecenderungan Perkembangan Sangat Lemah
Mengarah ke Timur Selatan Kota Malang yaitu ke Kecamatan Tajinan yang dihubungkan dengan jaringan jalan lokal primer tanpa adanya dominasi kegiatan perkotaan.
Dari kecenderungan yang ada maka perlu adanya pengendalian khusus perkembangan kota ke arah barat. Hal itu disebabkan adanya fungsi penyanggah pada kawasan sebelah barat dan merupakan daerah resapan dan cadangan air bagi daerah dibawahnya yaitu Kota Malang. Kecenderungan perkembangan ke arah utara relatif kuat, tetapi hanya sepanjang koridor yang menghubungkan Malang - Surabaya. Perlu memacu perkembangan ke arah timur, dimana pada kondisi sekarang kawasan tersebut relatif kurang berkembang. Hal ini disebabkan tidak adanya faktor pemacu dan kawasan sebelah timur yang berbatasan antara kota dan kabupaten merupakan kawasan yang relatif terisolasi, maka perlu pembukaan akses kesana.
Dalam kurun waktu lima tahun terakhir ini perkembangan pembangunan fisik dan prasarana kota telah berkembang dengan pesat, namun perkembangan tersebut dirasakan tidak merata di seluruh pelosok kota, karena terjadi pertumbuhan pembangunan fisik yang terpacu dengan pesat di bagian Utara dan Barat Kota, sementara itu di bagian kota yang lain yaitu di bagian Selatan dan Timur Kota perkembangan pembangunan fisik berjalan dengan lambat. Oleh karena itu perlu adanya suatu skenario pengembangan wilayah agar perkembangan pembangunan bisa merata, paling tidak wilayah kota pada bagian Timur dan Selatan dapat lebih dipacu perkembangannya.
Skenario pengembangan wilayah untuk Kota Malang adalah sebagai berikut :
 Perkembangan fisik di BWK Malang Tengah (Kecamatan Klojen) pada kurun waktu 10 tahun yang akan datang diperkirakan sudah tidak ada lagi karena lahan kosong sudah habis sehingga tidak ada lagi lahan untuk kegiatan yang berkaitan dengan ruang. Yang diperkirakan mungkin terjadi adalah pengalihfungsian kawasan pemukiman yang ada menjadi kawasan komersial sehingga nantinya kawasan pemukiman akan berkurang dan penduduk tidak lagi tinggal di pusat kota melainkan ke daerah pinggiran kota. Langkah yang diambil untuk pengembangan di wilayah pusat kota antara lain redevelopmen dan renewal.
 Untuk memacu perkembangan di bagian timur kota maka pengembangan kota diarahkan pada wilayah Kecamatan Kedungkandang terutama di Kawasan Buring dan sekitarnya mengingat adanya rencana jalan arteri primer yang merupakan perpanjangan jalan toll Gempol-Malang dengan toll-gate di Kecamatan Singosari, terus masuk ke arah selatan Kota Malang melalui sebelah barat Perumahan Sawojajar yang akhirnya masuk ke Terminal Gadang. Dengan adanya rencana jaringan jalan tersebut dan sekaligus mengembangkan kawasan ini maka Kawasan Buring akan dikembangkan menjadi pusat pembangunan permukiman dalam skala besar berikut fasilitas penunjangnya dan sebagai daerah sub pusat perdagangan di wilayah bagian Timur Kota Malang.
 Selain itu untuk memacu pertumbuhan kawasan timur dengan pembangunan sarana prasarana kota seperti jaringan air bersih, rute angkutan kota.
 Untuk memacu perkembangan di wilayah utara antara lain adalah membuka jalan tembus ke terusan Jalan Soekarno - Hatta ke Tasikmadu dan jalan lingkar barat melalui Desa Tunggulwulung.
 Untuk memacu perkembangan di wilayah selatan antara lain membuka jalan lingkar barat, menetapkan pusat di Mulyorejo sebagai perdagangan, dibatasi untuk pengembangan industri, dan mempermudah perijinan di sebelah selatan.
 Membuat penyatuan kawasan terbangun antara perumahan teratur (melalui developer) dengan perumahan kampung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Halaman