Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di Pantai Balekambang mengenai tipologi pesisir yang diklasifikasikan oleh BAKORSUTANAL ini dibagi menjadi dua skala yang terdiri dari skala region dan skala lokal. Keduanya mempunyai ciri-ciri tertentu.
Dari pengamatan tiga titik (bagian timur, tengah, dan barat/muara) dapat disimpulkan bahwa Pantai Balekambang dari skala lokal termasuk tipe pesisir delta. Tipe pesisir delta dicirikan dengan pantai datar hingga landai, tersusun oleh proses sedimentasi, bentuk pantai lengkung hingga tak teratur, dan lereng rata, warna tanah coklat gelap. Di pantai ini terdapat proses sedimentasi yang paling besar di bagian barat atau muara, disini juga terdapat jenis tanah yang berwarna coklat. Bentuk pantai di Balekambang tergolong tidak teratur, dan ini dilihat pada sepanjang pantai.
Untuk skala region Pantai Balekambang termasuk dalam tipe pesisir sub aerial deposition coast dengan ciri-ciri ; akibat akumulasi sedimen, terdapat delta dan rataan pasang surut, morfologi datar dan lurus ditemui aluvial pantai, gelombang dan arus laut tenang. Di pantai ini terbentuk akibat proses akumulasi sedimen yang paling banyak terdapat di muara. Delta juga ditemukan disekitar daerah muara pantai (bagian barat), dan terdapat alluvial pantai. Gelombang dan arus yang terjadi di pantai ini tergolong tenang yang disimpulkan berdasarkan hasil pengukuran tingi rendahnya gelombang laut.
Pengamatan mengenai kultur sosial masyarakat sekitar pantai dapat disimpulkan bahwa penggunaan lahan disekitar pantai (pinggir pantai) digunakan untuk kegiatan berdagang. Untuk areal pertanian yang merupakan mata pencaharian masyarakat daerah sekitar pantai terdapat di belakang hutan pantai. Lahan pertanian ini merupakan milik Perhutani yang dimanfaatkan oleh masyarakat sebelum tanaman hutan tumbuh besar. Pertaniannya meliputi tanaman jagung, pisang, bawang merah yang ditanam dengan system tumpang sari dengan tanaman hutan (jati).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar