A. Konsep Pesisir
Pantai merupakan suatu wilayah yang dimulai dari titik terendah air laut waktu surut hingga ke arah daratan sampai batas paling jauh ombak/gelombang menjulur ke daratan. Jadi daerah pantai dapat juga disebut daerah tepian laut. Dalam bahasa Inggris pantai disebut dengan istilah “shore” atau “beach”. Adapun tempat pertemuan antara air laut dan daratan dinamakan garis pantai (shore line). Garis pantai ini setiap saat berubah-ubah sesuai dengan perubahan pasang surut air laut.
Wilayah tepian laut bentuknya bermacam-macam, ada yang landai dan ada pula yang curam. Tepian laut yang landai ini ada yang berpasir dan ada pula yang berlumpur. Tepian laut yang curam seperti dinding batu disebut “cliff”, pantai berpasir disebut gisik atau “sand beach” dan pantai berlumpur disebut “mud beach”.
Pesisir adalah suatu wilayah yang lebih luas dari pada pantai. Wilayah pesisir mencakup wilayah daratan sejauh masih mendapat pengaruh laut (pasang surut dan perembasan air laut pada daratan) dan wilayah laut sejauh masih mendapat pengaruh dari darat (aliran air sungai dan sedimen dari darat). Jadi jika Anda dari kejauhan masih mendengar deburan ombak dan merasakan hembusan angin laut, daerah tersebut masih disebut pesisir. Menurut Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL) batas wilayah pesisir ialah daerah yang masih ada pengaruh kegiatan bahari dan sejauh konsentrasi (desa) nelayan.
Laut merupakan bagian dari permukaan bumi yang memiliki wilayah air asin yang sangat luas dan terpisah dengan daratan. Wilayah laut ini menempati 2/3 atau 71% dari permukaan bumi.
B. Proses
Bentang lahan pantai tersusun dari bentuk lahan asal proses marin.
Sedimen marine merupakan hasil pengendapan batuan oleh air laut. Pengendapan oleh air laut dikarenakan adanya gelombang. Bentang alam hasil pengendapan oleh air laut, antara lain pesisir, spit, tombolo, dan penghalang pantai.
Pesisir merupakan wilayah pengendapan di sepanjang pantai. Biasanya terdiri dari material pasir. Ukuran dan komposisi material di pantai sangat bervariasi tergantung pada perubahan kondisi cuaca, arah angin, dan arus laut. Arus pantai mengangkut material yang ada di sepanjang pantai. Jika terjadi perubahan arah, maka arus pantai akan tetap mengangkut material material ke laut yang dalam. Ketika material masuk ke laut yang dalam, terjadi pengendapan material. Setelah sekian lama, terdapat akumulasi material yang ada di atas permukaan laut. Akumulasi material itu disebut spit. Jika arus pantai terus berlanjut, spit akan semakin panjang. Kadang kadang spit terbentuk melewati teluk dan membetuk penghalang pantai (barrier beach).
gambar terbentuknya Split
Apabila di sekitar spit terdapat pulau, biasanya spit akhirnya tersambung dengan daratan, sehingga membentuk tombolo.
gambar tombolo
Erosi alamiah di sepanjang pesisir umumnya berjalan lambat karena mereka diproteksi oleh sistem perlindungan alamiah pasir pantai terhadap serangan langsung gelombang. Tetapi konstruksi struktur seperti jetty atau breakwater menginterupsi pergerakan natural pasir pantai di sepanjang pesisir. Pasir cenderung untuk terkumpul pada salah satu sisi suatu struktur tetapi akan terhilangkan pada sisi yang lain, menjadikan bagian tersebut terbuka terhadap kekuatan penuh gelombang dan menghasilkan pertambahan kecepatan erosi yang luar biasa.
Perkembangannya dipengaruhi:
1. Komposisi dan struktur batuan
2. Relief daerah pantai
3. Proses-proses dr. Daratan
4. Proses internal/endogen
5. Aktivitas gelombang, pasang, dan arus sepanjang pantai (longshore current)
6. Organisme
Tidak ada komentar:
Posting Komentar