Pengaruh proses marin berlangsung intensif pada daerah pantai pesisir, khususnya pada garis pantai di wilayah pesisir tersebut, bahkan ada diantaranya yang sampai puluhan kilometer masuk ke pedalaman. Selain itu, berbagai proses lain seperti proses tektonik pada masa lalu, erupsi gunung api, perubahan muka air laut, dan lain – lain sangat besar pengaruhnya terhadap kondisi medan pantai dan pesisir beserta karakteristik lainnya. Adakalanya proses marin di kawasan ini berkombinasi dengan proses angin (aeolin). Medan yang terbentuk dari kombinasi dus proses ini bersifat spesifik.
Berbagai proses berlangsung di daerah pantai dan pesisir, yang tenaganya berasal dari ombak, arus, pasang surut, tenaga tektonik, menurunnya permukaan air laut maupun lainnya. Proses ini berpengaruh terhadap medan dan karakteristikya, serta mempengaruhi perkembangan wilayah pantai maupun pesisir tersebut. Secara garis besar perkembangan pantai atau pesisir secara alami dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: 1. Perkembangan daratan dan 2. Penyusutan daratan.
Daerah pantai merupakan daerah yang masih terkena pengaruh dari aktifitas marin. Berdasarkan morfologinya, daerah pantai dapat dibedakan ke dalam empat kelompok,yaitu:
1. Daerah Pantai Bertebing Terjal
Pantai bertebing terjal di daerah tropik basah pada umumnya menunjukkan kenampakan yang mirip dengan lereng dan lembah pengikisandi daerah pedalaman. Aktifitas pasang-surut dan gelombang mengikis bagian tebing ini sehingga membentuk bekas-bekas abrasi seperti: tebing (cliff), tebing bergantung (notch), rataan gelombang (platform), dan bentuk lainnya.
2. Daerah Pantai Bergisik
Endapan pasir yang berada di daerah pantai pada umumnya memiliki lereng landai. Kebanyakan pasirnya berasal dari daerah pedalaman yang tersangkut oleh aliran sungai, kemudian terbawa arus laut sepanjang pantai, dan selanjutnya dihempas gelombang ke darat. Sesuai dengan tenaga pengangkutnya, maka ukuran butir akan lebih kasar di dekat muara sungai dan berangsur-angsur semakin halus apabila semakin menjauhi muara. Pasir yang berasal dari bhan – bahna volkanik pada umumnya berwarna gelap(hitam atau kelabu) sedangkan yang berasal dari koral atau batu gamping berwarna kuning atau putih. Daerah bagian belakang dari pantai bergisik kebanyakan memiliki beting (=ridges) yang umumnya terdiri dari beberapa jalur. Cirri ini menandakan daerah pantai yang tumbuh dan garis pantainya relative lurus.
3. Daerah Pantai Berawa Payau
Rawa payau juga mencirikan daerah pesisir yang tumbuh. Proses sedimentasi merupakan penyebab bertambahnya daratan pada medan ini. Material penyusun umumnya berbutir halus dan medan ini berkembang pada lokasi yang gelombangnya kecil atau terhalang, pada pantai yang relative dangkal. Medan ini sangat datar dan tergenang pada saat air laut pasang.
4. Terumbu Karang
Terumbu karang terbentuk oleh aktifitas binatang karang dan jasad renik lainnya. Menurut Bird dan Ongkosongo (1980) karang dapat tumbuh dan berkembang biak pada kondisi sebagai berikut:
Air jernih
Suhu tidak pernah kurang dari 18ÂșC
Kadar garam antara 27 s.d. 38 ppt(bagian per seribu)
Proses tektonik sering berpengaruh pula terhadap pertumbuhan terumbu karang. Cincin karang (atol) merupakan hasil kombinasi proses aktifitas binatang karang dengan proses tektonik yang berupa terban (subsidence).
Pada pulau karang yang terangkat dan muncul ke permukaan umumnya terdapat endapan puing dan pasir koral di lepas pantainya. Ukuran butir puing dan pasir lebih kasar ke arah datangnya ombak yang lebih besar dan pasir atau lebih halus kea rah membelakangi ombak. Bagian ini kadang-kadang berselang-seling dengan lagun yang dangkal. Pada lagun ini kadang-kadang tumbuh mangrove.
Pantai Balaikambang merupakan salah satu tempat wisata favorit di Malang tepatnya di Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang
Malang Selatan/Bantur. Dengan kondisi alam yang bersih, Balaikambang sesuai untuk tempat wisata keluarga. Terkadang, di tempat ini juga dipergunakan ritual agama Hindu atau Budha, misalnya pada hari raya Nyepi.Duduk di tepi pantainya pun nyaman karena banyak terdapat pohon Ketapang besar. Di sini pun ada dua pulau karang kecil, salah satunya Pulau Ismaya yang memiliki pura. Saat melihatnya, serasa berada di Tanah Lot, Bali. Pulau ini bisa diakses dari daratan utama berkat adanya jembatan beton.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar