Kamis, 07 Januari 2010

Laporan Kristalografi Trigonal

SISTEM TRIGONAL


A. Tujuan
Tujuan daripada dilakukannya praktikum ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui teori tentang sistem kristal khususnya sistem Trigonal.
b. Untuk mengetahui bagaimana cara menggambar sistem kristalografi yaitu sistem trigonal dengan benar.
c. Untuk memahami dan mampu menggambarkan bidang simetri, sumbu simetri, dan pusat simetri pada sistem trigonal.
d. Mampu menjelaskan bidang dan sumbu simetri yang ada dalam gambar.
e. Mampu menjelaskan dan memahami simbol - simbol yang ada pada sistem trigonal.
f. Untuk dapat mempelajari sifat dan simetri yang terdapat pada sistem trigonal.
g. Mampu memberikan contoh jenis mineral yang termasuk pada sistem trigonal.

B. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang diperlukan selama praktikum adalah sebagai berikut:
a. Kertas milimeter blok
b. Penggaris
c. Busur derajat
d. Pensil 2B
e. Pensil warna / spidol
f. Penghapus

C. Dasar Teori
Kristal adalah benda padat yang berbentuk polydes / polyhidral atau bidang banyak yang berbentuk tertentu dan selalu dibatasi oleh bidang datar. Keteraturan bentuk kristal ini disebabkan oleh mineral – mineral tersebut tersusun dari atom – atom maupun molekul – molekul yang teratur satu sama lain. Bidang datar yang membatasi bagian luar kristal tersebut disebut bidang muka kristal atau disingkat dengan bidang kristal.
Untuk memudahkan mempelajari letak dan arah bidang kristal , maka diperlukan sumbu kristal. Sumbu kristal adalah garis – garis lurus yang melalui pusat kristal. Sumbu kristal tersebut mempunyai satuan panjang. Satuan panjang ini dapat sama dan tidak sama. Dalam kristalografi satuan panjang disebut dengan para meter.
Berdasarkan jumlah parameter dan kedudukan sumbu yang satu dengan yang lainnya, kristal dapat dibagi menjadi beberapa golongan yang disebut dengan sisten kristal. Akan tetapi dalam laporan ini yang akan dibahas adalah sistem Trigonal.
Bentuk kristal di bumi ini sangat banyak jenisnya, dari bentuk yang paling sederhana hingga yang paling rumit. Bentuk – bentuk kristal ini dapat dikelompokkan menjadi 7 sistem kristal. Pembagian ini didasarkan pada:
o Perbandingan panjang sumbu – sumbu kristalografi.
o Letak atau posisi sumbu kristalografi.
o Jumlah sumbu kristalografi.
o Nilai sumbu c atau sumbu vertikal.


Sedangkan yang dimaksud dengan sistem trigonal adalah suatu sistem kristal yang memiliki 4 sumbu simetri dan 4 bidang simetri , dimana sumbu simetri horizontal ( a,b,d ) tegak dengan sumbu vertikal. Sistem kristal yang ada di bumi ini dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a. Sistem Isometrik ( reguler ) e. Sistem Orthohombic
b. Sistem Tetragonal f. Sistem Monoklin
c. Sistem Heksagonal g. Sistem Triklin
d. Sistem Trigonal
Dengan adanya 7 sistem sumbu tersebut, dapat memudahkan pengklasifikasian mineral – mineral yang ada di bumi beserta susunan atau kemposisi kimiawi yang terkandung.
Dalam kristalografi kita mengenal beberapa istilah yang berkenaan dengan sistem kristalografi, antara lain yaitu:
A. Sumbu Simetri
Sumbu simetri adalah garis yang dibuat melalui pusat kristal dimana apabila kristal diputar sebesar 360 derajat dengan garis tersebut sebagai poros perputaran, maka pada kedudukan tertentu kristal tersebut akan dijumpai kenampakan – kenampakan seperti semula. Ada 4 jenis sumbu simetri, yaitu:
o Sumbu simetri gyre
o Sumbu simetri gyre polair
o Sumbu cermin putar
o Sumbu inversi putar
B. Bidang Simetri
Bidang simetri adalah adalah bidang datar yang dibuat melalui pusat kristal dan membelah kristal menjadi 2 bagian yang sama besar, dimana bagian yang satu merupakan pencerminan dari bagian belahan yang lain. Bidang simetri dinotasikan dengan P ( plane ) atau m ( mirror ). Bidang simetri dibedakan menjadi 2, yaitu:
o Bidang simetri utama
o Bidang Simetri tambahan
C. Titik pusat atau Pusat Simetri ( Centrum = c )
Pusat simetri adalah titik dalam kristal dimana meluluinya dapat dubuat garis lurus sedemikian rupa sehingga pada satu dengan sisi yang lain dengan jarak yang sama dijumpai kenampakan yang sama ( tepi, sudut, bidang ). Pusat simetri selalu berhimpit dengan pusat kristal, tetapi pusat kristal belum tentu merupakan pusat simetri.

D. Langkah Kerja
Siapkan alat – alat dan bahan untuk menggambar.
a. Mulai menggambar sistem reguler dengan ketentuan – ketentuan sebagai berikut :
o Sumbu a=b=d≠c
o Sudut β1 = β2= β3 = 90º
o Sudut γ1 = γ2 = γ3 = 120º
o Perbandingan panjang b : d : c = 3 : 1 : 6
b. Sumbu a, b, dan d sama panjang dan bisa disebut sebagai sumbu a.
c. Sumbu a , b , dan d terletak dalam bidang horizontal dan membentuk sudut 60º .
d. Sumbu c dapat lebih panjang atau lebih pendek dari sumbu a.
e. a+ dan b+ ditentukan kemudian.
f. b+ dan d- = 40º .
g. b : d : c = 3 : 1 : 6
h. harga sumbu c bernilai 3.
i. Posisi dan satuan panjang sumbu a dibuat dengan memperhatikan sumbu b dan d.
j. Menarik sumbu a pada sistem trigonal:








k. Menentukan orde untuk menentukan sumbu a pada sistem trigonal. Saya memilih menggunakan orde 2.
l. Menentukan macam sumbu simetri , jumlah sumbu simetri, dan bidang simetri.
m. Tahap akhir adalah mewarnai bidang - bidang simetri yang ada, baik bidang simetri utama maupun bidang simetri tambahan dengan warna warna yang berbeda.

E. Pembahasan
Sistem kristal trigonal adalah salah satu dari tujuh sistem kristal. Dimana sistem kristal trigonal ini mempunyai 4 bidang simetri yang antara lain adalah 1 bidang simetri utama dan 3 bidang simetri tambahan. Sistem tritagonal jugamempunyai 1 pusat simetri sehingga dinotasikan dengan 4PC. Sistem kristal ini mempunyai 4 sumbu simetri yang terdiri dari 1 trigyre dan 3 sumbu simetri digyre, yaitu tiga sumbu (a, b, dan d) sama panjang dan terletak pada bidang horizontal dan satu sumbu c yang bisa lebih pendek atau lebih panjang. Sehingga dapat dinotasikan dengan L 3L4. Perlu ditambahkan pula bahwa sistem kristal trigonal mempunyai simbol internasional ∆ , 3º. Sedangkan contoh mineral yang mempunyai sistem kristal trigonal antara lain Turmalin , Calcit , Kwarst.
Dalam penggambaran sistem trigonal ini saya mengalami beberapa kesulitan. Kesulitan tersebut disebabkan oleh penggunaan orde yang saya pakai. Dimana penggunaan orde satu dan orde 3 sangatlah rumit dan sulit untuk digambarkan karena sering saya jumpai ketidakcocokan garis. Namun akhirnya saya menggunakan orde 2 sebagai pilihan saya dikarenakan ternyata lebih mudah untuk digambar dan saya telah mendapat penjelasan dari dosen. Dalam hal pewarnaan bidang simetri tidaklah terlalu rumit dan saya rasa sangat mudah.

F. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dan praktikum yang telah saya lakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
Sistem trigonal mempunyai 4 sumbu simetri yang terdiri dari sumbu simetri trigyre dan 3 sumbu simetri digyre.
Sistem kristal trigonal mempunyai 4 bidang simetri yang terdiri dari 1 bidang simetri utama dan 3 bidang simetri tambahan.
Contoh mineral yang mempunyai sistem kristal trigonal adalah turmalin , calcit , kwarst

1 komentar:

Halaman