Selasa, 05 Januari 2010

Pengembangan Wilayah Kabupaten Kediri II

Dalam suatu ruang wilayah, maka pembentukan struktur ruang dilakukan dengan menata hierarki kota yang ada secara efisien. Berdasarkan hasil analisa tentang struktur suatu wilayah, kabupaten Kediri dibagi menjadi beberapa tingkatan kota. Tingkat orde kota tersebut dibentuk oleh perkembangan dan pertumbuhan kota dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
1. Keadaan fisik tanah meliputi topografi, sungai, geologi,
Kemampuan tanah dan sebagainya.
2. Jumlah dan perkembangan penduduk.
3. Kegiatan masyarakat baik itu volume maupun manusia.
4. Kelengkapan fasilitas, utilitas, sarana dan infrastruktur kota
Adanya hierarki kota berarti ada keterkaitan suatu kota dengan kota yang lain. Kota yang memiliki hierarki lebih tinggi maka akan lebih besar pengaruh jangkauannya dan akan mempengaruhi kota yang hierarkinya lebih rendah.
Adapun hierarki/orde kota di Kabupaten Kediri adalah:
• Kota orde I adalah Pare dan Gampengrejo
• Kota orde II adalah Grogol, Ngadiluwih, dan Gurah
• Kota orde III, IV, dan V adalah semua kota yang berfungsi sebagai kecamatan selain diatas tadi.

a. Perwilayahan Pembangunan
Wilayah pembangunan akan dapat tercapai bila setiap wilayah memiliki satuan wilayah pembangunan yng ada terhadap sekitarnya melalui proses penetesan ke bawah (Trickle Down Effect). Bila proses ini dapat berlangsung secara baik, maka masalah pertumbuhan ekonomi wilayah dan pemerataan pembangunan akan lebih baik secara konsepsional maupun nyata, hal ini akan dapat dilakukan dengan meneapkan struktur tata ruang wilayah yang ideal. Dengan menerapkan perkotaan yang akan diharapkan mampu mendorong wlayah sekitarnya. Kota-kota kunci inilah yang naninya akan menjadi penentu perkembangan bagi wilayah sekitarnya sehingga perbedaan antar wiayah akan dapat dicegah atau dikurangi tanpa harus mengorbankan wilayah yang potensial untuk berkembang.
Untuk mencapai hal tersebut maka dalam struktur tata ruang wilayah ditetapkan model regionalisasi atau pembentukan Sub Satuan Wilayah Pengembangan (SSWP), dimana setiap SSWP memiliki wilayah pendukung dan wilayah SSWP ini harus diberi kelengkapan beberapa fasilitas penunjang sosial ekonomi dalam skala pelayanan sub-regional. Wilayah pusat ini juga harus memliki aksesibilitas yang tinggi pada wilayah sekitarnya dan ke Kota Kediri sebagai pusat. Maka sistem tata ruang wilayah yang direncanakan yang terdiri dari 7 (tujuh) SSWP adalah sebagai berikut:
a. SSWP ‘A’ dengan pusatnya di Kecamatan Grogol, dimana
Kecamatan pendukungnya meliputi Kecamatan Tarokan dan
Banyakan.
b. SSWP ‘B’ dengan pusatnya di Kecamatan Ngadiluwih dan
kecamatan pendukungnya adalah Kecmatan Mojo, Kecamatan
Kandat, Kras dan Ringinrejo.
c. SSWP ‘C’ dengan pusatnya di Kecamatan Wates dan kecamatan
pendukungnya adalah Kecamatan Ngancar.
d. SSWP ‘D’ dengan pusatnya di Kecamatan Gampengrejo dan
kecamatan pendukungnya meliputi Kecamatan Gurah, Pagu, dan
Plosoklaten.
e. SSWP ‘E’ dengan pusatnya di Kecamatan Pare dan kecamatan
pendukungnya meliputi Kecamatan Puncu, Kepung, dan
Kecamatan Kandangan.
f. SSWP ‘F’ dengan pusatnya Kecamatan Papar dan kecamatan
pendukungnya meliputi Kecamatan Plemahan, Kunjang dan
Kecamatan Purwoasri.
g. SSWP ‘G’ dengan pusatnya di Kecamatan Semen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Halaman