Drainase merupakan suatu sistem saluran pembuangan yang berfungsi untuk mengalirkan
limpasan air hujan, buangan air kotor dari pemukiman, pabrik, limbah cair industri, mencegah
genangan air dan sebagainya. Dengan demikian, jika terjadi genangan air di suatu wilayah maka
kondisi saluran drainase setempat perlu dievaluasi. Genangan air yang tidak segera dikeringkan dapat menimbulkan dampak negatif seperti gangguan terhadap aktivitas penduduk, lingkungan menjadi kotor, bau tidak sedap, dan potensi menimbulkan penyakit.
Saluran drainase di kota Surakarta umumnya berfungsi dengan baik, namun di beberapa wilayah
genangan air masih sering terjadi. Salah satu wilayah tersebut adalah di Kalurahan Joyosuran,
Semanggi, dan Pasar Kliwon yang termasuk Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta. Hampir
setiap musim hujan, genangan air terjadi ± 100 m di sebelah kanan dan ± 50 m kiri Kali Jenes yang
melintasi di ketiga kalurahan tersebut di atas (Sub-Dinas Drainase, 2006).
Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat merefleksikan genangan yang terjadi akibat luapan
air dari saluan drainase yang ada. Dalam analisis saluran drainase, SIG dapat digunakan untuk
perhitungan aliran permukaan, penentuan kemiringan lahan, estimasi luas genangan yang
terjadi, dan perkiraan pola genangan. Dengan demikian, SIG membantu dalam penyediaan
informasi genangan yang terjadi dalam suatu wilayah. Disamping itu, penerapan SIG telah
banyak dilakukan dalam analisis daerah aliran sungai (wateshed) tidak hanya pada pengelolaan
aliran permukaan saja (sungai, danau, waduk) tetapi juga kajian air tanah, kualitas air, bahkan dalam
bidang lingkungan hidup dan transportasi (GIS Dev., 2006).
Penggambaran pola genangan di setiap periode waktu genangan air dengan menggunakan tracking analyst merupakan salah satu kamampuan SIG 58/ MEDIA TEKNIK SIPIL/Januari 2007 dalam menyediakan informasi genangan air yang terjadi di suatu wilayah. Tulisan ini merupakan
kajian awal terhadap saluran drainase Kali Jenes dengan bantuan SIG dengan gambaran pola
genangan yang terjadi di wilayah Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta.
Glenn O. Schwab (1996) dalam Prahasta (2002) menyatakan bahwa Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan sebuah sistem manajemen informasi yang menyeluruh, di dalamnya termasuk kegiatan survai, pemetaan, kartografi, fotogrametri, penginderaan jarak jauh dan ilmu komputer. Sistem ini memungkinkan pengguna untuk memasukkan data, mengatur, menganalisis, memanipulasi dan menampilkan data spasial. SIG mempunyai kemampuan untuk melakukan penyelidikan spasial
dan overlay sehingga bisa menghasilkan informasi baru. SIG terdiri dari beberapa sub-sistem, yaitu
sistem data input, sistem penyimpanan data, sistem analisis data, dan sistem data output.
ArcGIS 9.0 yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai 3 sub-sistem, yaitu geodatabase, geoprocessing, dan geovisualization. Geodatabase untuk input dan pengolahan data, geoprocessing untuk manipulasi dan analisis data, serta geovisualization untuk output data.
Dalam Design Engineering Drainage (Sub Dinas Drainase, 2006), Kali Jenes yang mempunyai
daerah tangkapan (drainage area) seluas ± 507,89 ha dibagi menjadi 7 daerah.
Kali Jenes merupakan saluran terbuka dengan kondisi relatif cukup baik yang bermuara ke Kali
Pepe yang kemudian mengalir ke Bengawan Solo. Survei lapangan pada bulan April 2006 menemukan bahwa terdapat banyak sedimen dan sampah di dalam Kali Jenes. Hal ini terjadi karena tidak adanya perawatan dan saluran tersebut berada diantara pemukiman penduduk dan industri rumah tangga. Bahkan, di Kelurahan Semanggi dan Pasar Kliwon, endapan mencapai lebih dari 1 m. Dengan demikian, sedimen tersebut mengakibatkan kapasitas tampung Kali Jenes berkurang. Dimensi saluran eksisting yang diukur langsung dapat dilihat.
Pengolahan data dengan ArcGIS 9.0 menghasilkan gambaran topografi di setiap kelurahan yang
disajikan dalam Tabel 2. Data tersebut menunjukkan bahwa secara keseluruhan daerah
tangkapan Kali Jenes memiliki topografi yang relatif datar dengan kemiringan antara 0 – 0,96 %.
Perhitungan aliran dengan ArcGIS 9.0 melalui tahapan pengolahan data tersebut diatas pada setiap
sub DAS Kali Jenes menghasilkan aliran terbesar terjadi pada bulan Mei 1995. Besaran aliran
maksimum pada bulan Mei 1995 dan kapasitas Kali Jenes pada masing-masing sub DAS.
klo mapinfo gmana om?
BalasHapus