Selasa, 02 Februari 2010

RTRW Kota Malang (Rencana Sistem Trasnportasi)

Sistem transportasi yang ada di Kota Malang terbagi atas 2 yaitu sistem transportasi jalan raya dan sistem transportasi kereta api
4.5.1. SISTEM TRANSPORTASI JALAN RAYA
Rencana sistem transportasi jalan raya untuk Kota Malang akan terdiri atas rencana sistem jaringan jalan, rencana sirkulasi dan rencana angkutan umum.
4.5.1.1. RENCANA SISTEM JARINGAN JALAN
Masalah utama yang terkait dengan masalah lalu lintas di Kota Malang adalah masalah terjadinya kemacetan yang cukup tinggi pada beberapa kawasan di Kota Malang terutama pada jalan-jalan di pusat kota dan kawasan rawan kemacetan seperti di kawasan pusat kota, sekitar Dinoyo, sekitar Panglima Sudirman – Sawojajar, dan beberapa lokasi lainnya. Terjadinya kemacetan ini disebabkan karena kapasitas jalan yang ada sudah tidak dapat menampung jumlah kendaraan (volume) yang semakin bertambah sehingga ruas jalan terasa semakin sempit. Untuk mengatasi hal ini maka dikembangkan konsep pembuatan jalan lingkar, jalan tembus, pelebaran jalan, perbaikan kondisi jalan, dan pada persimpangan yang kepadatan lalu lintasnya serta kemacetan sukar dihindari, maka perlu pengembangan jalan layang pada tempat tersebut.
Berdasarkan rencana struktur tata ruang Kota Malang, rencana pemanfaatan ruang, dan PP No. 26 tahun 1985 tentang jalan, maka arahan sistem jaringan jalan Kota Malang adalah :
1. Jaringan Jalan Primer yaitu jaringan jalan yang fungsi utamanya menghubungkan Kota Malang dengan sekitarnya yaitu diarahkan pada jalan :
a. Jalan Arteri Primer yang menghubungkan Kota Malang (kota orde II) dengan Kota Surabaya (kota orde I) diarahkan pada ruas jalan Raden Intan - Sunandar Priyo S.-masuk PBI sampai Wilayah Kabupaten Malang (ketemu dengan jalan arteri primer terusan toll Gempol – Malang) tembus ke jalan Raya Sawojajar (lahan yang sudah disediakan Perumnas) – areal samping jalan Dirgantara tembus ke jalan Mayjend Sungkono-berhenti di rencana Terminal Baru penganti dari Terminal Gadang. Dalam rencana jalan arteri primer dari jalan Raya Sawojajar sampai ke Bumiayu ini merupakan rencana jalan lingkar Timur Kota Malang.
Pengembangan lebih lanjut mengenai jalan arteri primer, apabila jalan arteri primer sebagai terusan toll Gempol Malang di wilayah Kabupaten Malang (Pakis-Mangliawan) maupun yang ada di jalan Raya Sawojajar sampai tembus ke jalan Mayjend Sungkono belum terealisasi, maka dapat digunakan alternatif yang bersifat sementara untuk menggunakan dari jalan Raden Intan – Panji Suroso-Sunandar Priyo.S - Sulfat sampai ke jalan Terusan Sulfat tembus ke jalan sekitar Velodrome - Ki Ageng Gribig - jalan Mayjend Sungkono. Dan apabila jalan arteri primer terusan toll Gempol-Malang baik di wilayah Kabupaten Malang dan jalan Raya Sawojajar tembus ke Mayjed Sungkono terealisasi, maka jalan Sulfat-Terusan Sulfat sampai tembus ke jalan sekitar Velodrome dan jalan Ki Ageng Gribig difungsikan sebagai jalan arteri sekunder.
b. Jalan Kolektor Primer diarahkan pada ruas jalan yang menghubungkan Kota Malang (kota orde II) dengan kota yang ada disekitar Kota Malang (kota-kota orde II dan orde III) yaitu pada Lumajang, Blitar, dan Kediri terdapat pada :
 Dari arah Batu- Jalan Raya Tlogomas – dilanjutkan melewati bawah jaringan listrik tengangan tinggi (SUTT) tembus Perumahan Joyogrand sampai Lembah Dieng - Bandulan Barat (Kawasan Industri)- Raya Mulyorejo sampai ke arah Blitar lewat Wagir. Jaringan jalan ini merupakan rencana jaringan jalan lingkar Barat Kota Malang.
 Jaringan jalan yang dimulai setelah jalan arteri primer (Peningkatan Sub Terminal Tlogowaru penganti Terminal Gadang) ke dua arah yaitu langsung ke arah Bululawang dan ke arah tembus ke Pasar Induk Gadang. Dari Pasar Induk Gadang dilanjutkan ke dua arah yaitu ke arah Bululawang lewat jalan Kolonel Sugiono Selatan dan kearah Kepanjen – Blitar lewat jalan Sasuit Tubun dan jalan S. Supriyadi Selatan (setelah pertigaan Kacuk).
Pengembangan lebih lanjut untuk jalan kolektor primer dari Pasar Induk Gadang tembus ke Bumiayu-jalan Mayjend Sungkono, apabila belum terealisasi bisa menggunakan jalan yang ada untuk sementara, yaitu dari Pasar Induk Gadang-jalan Kyai Paseh (Bumiayu)-Arjowinagun-Mayjend Sungkono. Dan apabila jalan dari Pasar Induk Gadang tembus ke Bumiyau-Mayjed Sungkono terealisasi, maka jalan Kyai Paseh-Arjowinagun-Mayjend Sungkono difungsikan sebagai jalan kolektor sekunder.
c. Jalan Lokal Primer yaitu diarahkan pada ruas yang menghubungkan Kota Malang dengan kota-kota orde IV dan sampai persil yaitu pada ruas jalan dari terminal Mulyorejo ke arah Dau, dan di sebelah Timur Kota Malang yaitu pada jalan Ki Ageng Gribig yang menuju ke Pakis dan Tumpang, dan jalan Mayjed Sungkono yang menuju ke Tajinan.
2. Jaringan Jalan Sekunder yaitu jaringan jalan yang menghubungkan pusat-pusat pelayanan Kota Malang dan permukiman berdasarkan rencana struktur ruang Kota Malang terutama pada pusat pelayanan kota dan BWK yaitu :
a. Jalan Arteri Sekunder diarahkan pada ruas jalan yang menghubungkan pusat kota dengan rencana pusat pelayanana BWK di Blibing, Dinoyo, Mulyorejo, dan Buring dan antar pusat pelayanan BWK yang ada di Kota Malang yaitu :
 Jalan Raden Intan Raden Intan – Panji Suroso-Sunandar Priyo.S dilanjutkan dua arah pertama ke jalan Sulfat tembus ke jalan Ki Ageng Gribig-Danau Toba-Ranugrati, dan kedua terus ke arah Selatan melalui jalan Bengawan Solo - jalan Gatot Subroto - jalan Martadinata - jalan Kolonel Sugiono - sampai Pasar Induk Gadang.
 Jalan Urip Sumoharjo- Mayjed Moch. Wiyono-Ranugrati.
 Jalan A.Yani - Letjend Sutoyo - Letjend S.Parman - Jagung Suprapto- Basuki Rahmat, Merdeka Barat - Arief Rahcman Hakim - Hasyim Ashari - Arief Margono, sampai jalan S. Supriyadi.
 Di sebelah Barat dari jalan Raya Tlogomas - MT Haryono - Panjaitan - Brigjen Slamet Riadi dan bertemu dengan Basuki Rachmad-Jakgung Suprapto.
 Dari Jalan A.Yani (masjid Fisabilillah)-Jalan Borobudur dilanjutkan ke dua arah yaitu pertama ke arah Mojolangu-Tunjungsekar sampai Karangploso, dan kedua ke arah jalan Sukarno Hatta – Jembatan Kembar-Masuk ke Unibraw-Bendungan Sutami - Galunggung - Raya Langsep - Mergan Lori - Merpati terus sampai tembus jalan S. Supriadi. Jaringan jalan ini merupakan rencana jalan lingkar dalam atau lingkar tengah Kota Malang.
 Jalan Raya Bandulan - IR. Rais - Ade Irma Suryani - Pasar Besar - Zainal Zakse – Muharto.
b. Jalan Kolektor Sekunder yaitu diarahkan yang menghubungkan rencana pusat sub BWK dengan pusat pelayanan BWK dan dengan pelayanan-pelayanan yang ada di perumahan maupun permukiman dalam skala besar. Dalam Kota Malang jalan ini diarahkan pada ruas jalan sebagai berikut : jalan Raya Dieng, jalan Trunojoyo - Kahuripan - Semeru - Wilis - sampai perumahan Tidar, jalan Raya Ijen, jalan Kebalen, jalan Kesatrian, jalan Bandung-Jalan Veteran-Jalan Sigura-gura, terus belok ke Utara sampai Merjosari tembus pasar Dinoyo, jalan Klayatan Gang III sampai ke arah Mulyorejo, jalan Janti, dan lain sebagainya.
c. Jalan Lokal Sekunder ditetapkan untuk jalan utama yang menghubungkan antara lingkungan permukiman dengan lingkungan permukiman yang lainnya.
Untuk mendukung pergerakan yang nyaman di Kota Malang maka beberapa ruas jalan yang potensial untuk dikembangkan sebagai jalan kembar dalam pengertian pada median jalan diberi boulevard diarahkan untuk dikembangkan lebih lanjut seperti di Jalan Jakarta tembus Jalan Gede sampai Jalan Wilis. Demikian juga pada perumahan yang dikembangkan dalam skala besar juga diarahkan pada jalan utama masuk kawasan perumahannya dibuat jalan yang dilengkapi boulevard.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Halaman