Gangguan yang
merupakan pemicu gerakan tanah merupakan proses alamiah atau non alamiah
ataupun kombinasi keduanya, yang secara aktif mempercepat proses hilangnya kestabilan pada suatu lereng. Jadi
pemicu ini dapat berperan dalam mempercepat peningkatan gaya
penggerak/peluncur/driving force, mempercepat pengurangan gaya penahan gerakan/resisting
force, ataupun sekaligus mengakibat keduanya. Secara
umum ganguan yang memicu gerakan tanah dapat berupa :
a. Gerakan tanah yang dipicu oleh hujan
Hujan pemicu gerakan
tanah adalah hujan yang mempunyai curah tertentu dan
berlangsung selama periode waktu tertentu, sehingga
air yang dicurahkannya dapat
meresap ke dalam lereng dan mendorong massa tanah
untuk longsor.
Secara umum terdapat
dua tipe hujan pemicu longsoran di Indonesia, yaitu tipe
hujan deras dan tipe hujan normal tapi berlangsung
lama. Tipe hujan deras misalnya
adalah hujan yang dapat mencapai 70 mm per jam atau lebih dari 100 mm
per hari. Tipe
hujan deras hanya akan efektif memicu longsoran pada
lereng-lereng yang tanahnya
mudah menyerap air (Premchit, 1995; Karnawati 1996,
1997), misal pada tanah lempung
pasiran dan tanah pasir. Pada lereng demikian
longsoran dapat terjadi pada bulan-bulan
awal musim hujan, misalnya pada akhir Oktober atau
awal November di Jawa. Tipe hujan
normal contohnya adalah hujan yang kurang dari 20 mm
per hari. Hujan tipe ini apabila
berlangsung selama beberapa minggu hingga beberapa
bulan dapat efektif memicu
longsoran pada lereng yang tersusun oleh tanah yang lebih kedap air, misalnya lereng
dengan tanah lempung (Karnawati, 2000). Pada lereng
ini longsoran terjadi mulai pada
pertengahan musim hujan, misal pada bulan Desember
hingga Maret.
tertutup oleh tanah lempung pasiran, hujan deras
dengan curah mencapai lebih dari 500
mm selama 3 hari
merupakan pemicu longsoran.
b. Gerakan tanah yang
dipicu oleh getaran
Getaran memicu
longsoran dengan cara melemahkan atau memutuskan hubungan
antar butir partikel-partikel penyusun tanah/ batuan
pada lereng. Jadi getaran berperan
dalam
menambah gaya penggerak dan sekaligus mengurangi gaya penahan. Contoh
getaran yang memicu longsoran adalah getaran
gempabumi yang diikuti dengan peristiwa
liquefaction. Liquefaction terjadi apabila pada
lapisan pasir atau lempung jenuh air terjadi
getaran yang periodik Pengaruh getaran tersebut akan
menyebabkan butiran-butiran pada
lapisan akan saling menekan dan kandungan airnya
akan mempunyai tekanan yang besar
terhadap lapisan di atasnya. Akibat peristiwa
tersebut lapisan di atasnya akan seperti
mengambang, dan dengan adanya getaran tersebut dapat
mengakibatkan perpindahan
masa di atasnya dengan
cepat.
c. Gerakan tanah yang
dipicu oleh aktivitas manusia.
Selain disebabkan oleh
faktor alam, pola penggunaan lahan juga berperan penting
dalam memicu terjadinya longsoran. Pembukaan hutan
secara sembarangan, penanaman
jenis pohon yang terlalu berat dengan jarak tanam
terlalu rapat, pemotongan tebing/ lereng
untuk jalan dan pemukiman merupakan pola penggunaan
lahan yang dijumpai di daerah
yang longsor.
Penanaman pohon dengan
jenis pohon yang terlalu berat, misalnya pohon durian,
manggis dan bambu, serta penanaman dengan jarak
tanam terlalu rapat mengakibatkan
penambahan beban massa tanah yang bisa menyebabkan
longsoran. Hal ini berarti akan
menambah gaya gerak tanah untuk longsor menuruni lereng.
Pembukaan hutan untuk
keperluan manusia, seperti misalnya untuk perladangan, persawahan dengan
irigasi, penanaman pohon kelapa, dan penanaman tumbuhan yang berakar serabut
dapat berakibat menggemburkan tanah. Peningkatan kegemburan tanah ini akan
menambah daya resap tanah terhadap air, akan tetapi air yang meresap ke dalam
tanah tidak dapat banyak terserap oleh akar-akar tanaman serabut. Akibatnya air
hanya terakumulasi dalam tanah dan akhirnya menekan dan melemahkan
ikatan-ikatan antar butir tanah. Akhirnya karena besarnya curah hujan yang
meresap, maka longsoran tanah akan terjadi. Pemotongan lereng untuk jalan dan pemukiman
dapat mengakibatkan hilangnya peneguh lereng dari arah lateral. Hal ini
selanjutnya mengakibatkan kekuatan geser lereng untuk melawan pergerakan massa
tanah terlampaui oleh tegangan penggerak massa tanah dan akhirnya longsoran
tanah pada lereng akan terjadi.
fbnya dong
BalasHapusdiadd ya gan, https://www.facebook.com/ichwan.dwi
BalasHapusthanks...
SItus Terpercaya
BalasHapus