Senin, 28 Mei 2012

Sifat Kelistrikan Batuan


Sifat kelistrikan batuan adalah karakteristik dari batuan bila dialirkan arus listrik ke dalamnya. Arus listrik dapat berasal dari alam itu sendiri disebabkan oleh adanya atom-atom penyusun kerak bumi yang berinteraksi satu sama lainnya akibat adanya ketidakseimbangan muatan, atau arus listrik yang sengaja dimasukkan ke dalamnya. Beberapa sifat kelistrikan batuan yang berguna dalam eksplorasi secara geolistrik khususnya dalam metode resistivitas adalah potensial listrik alami, konduktivitas listrik, dan konstanta dielektrik. (Handayani, 2004).

Potensial listrik alami terjadi karena adanya aktivitas elektrokimia atau kegiatan mekanik alam. Potensial listrik ini dapat dikelompokkan menjadi:
 1. Potensial elektrokinetik, terjadi bila larutan elektrolit bergerak melalui media berbentuk pipa kapiler atau media yang berpori-pori.
2. Potensial difusi, terjadi bila ada perbedaar mobilitas dari ion-ion dalam larutan yang mempunyai konsentrasi berbeda.
3. Potensial nerust, terjadi bila suatu elektroda logam dimasukkan ke dalam larutan homogen.
4. Potensial mineralisasi, terjadi bila dua elektroda logam dimasukkan ke dalam elektroda homogen.

Konduktivitas listrik adalah kemampuan dari batuan dalam menghantarkan arus listrik. Arus listrik dapat mengalir dalam batuan dengan tiga cara yaitu:
1. Konduksi secara elektronik, hal ini terjadi jika batuan mengandung banyak elektron bebas, seperti bada batuan yang banyak mengandung logam. Sehingga arus listrik mudah mengalir pada batuan tersebut.
2. Konduksi secara elektrolitik, ini banyak terjadi pada batuan yang bersifat porus dan pada pori-pori tersebut terisi oleh larutan elektrolit. Sehingga arus listrik mengalir di bawah oleh ion-ion larutan elektrolit.
3. Konduksi secara dielektrik, konduksi ini terjadi pada batuan yang bersifat dielektrik, artinya batuan tersebut mempunyai elektron bebas sedikit dan bahkan tidak ada. Tetapi karena adanya pengaruh medan listrik dari luar maka elektron- elektron dalam atom batuan dipaksa berpindah dan berpisah dengan intinya sehingga terjadi polarisasi. Konduksi ini sangat bergantung pada konstanta dielektrik batuan.

Berdasarkan harga resistivitasnya, batuan dapat digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu: (Anonymous, 2007).
a. Konduktor baik : 10-6< ρ < 1Ωm
b. Konduktor pertengahan : 1 < ρ < 107 Ωm
c. Isolator : ρ > 107 Ωm

Sumber: Yulianingrum, Dita. 2011. Skripsi: Pemetaan Resistivitas Area Rawan Longsor dengan Menggunakan Metode Geolistrik Konfigurasi Wenner (Studi Kasus di Desa Joho Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung). Malang: Universitas Negeri Malang.

1 komentar:

Halaman