Minggu, 25 Mei 2014

Potensi Pariwisata Kota Kediri


Wilayah Kota Kediri dan sekitarnya diyakini cukup potensial akan obyek-obyek pariwisata yang dapat dikembnagkan sebagai sumber daerah. Hal ini dikarenakan adanya obyek wisata alam yang cukup petensial seperti Goa Selomangkleng, pegunungan Wilis, aliran Sungai Brantas, maupun obyek wisata buatan seperti Museum Airlangga, dan peningglan situs Kerajaan Kadiri. Disamping itu masih terdapat tempat-tempat rekreasi keluarga, seperti Taman Hiburan Rakyat Pagora, Pemandian Kuwak dan Dermaga Brantas.
Pemerintah Kota Kediri berusaha terus untuk membangun dan mengembangkan kepariwisataan guna memperluas lapangan kerja, peningkatan pendapatan rakyat,pendapatan aslidaerah maupun pendapatan nasional. Sedangkan untuk mendukung pembangunan kepariwisataan tersebut, pemerintah Kota Kediri menanganinya malalui penyuluhan kepada masyarakat tentang kesadaran hidup tertib dan bersih, menambah atau memperbaiki fasilitas yang sudah ada, memperbaiki mutu pelayanan terhadap tamu localmaupun dari luar daerah, mengadakan pemugaran dan pengembangan obyek-obyek wisata dan mempromosikannya malalui media yang telah disipakan seperti situs www.kotakediri.go.id , dan media lainyya dari dalam maupun dari luar.
Usaha lainnya adalah mendorong peran serta swasta untuk ikut dalam menunjang pembangunan sektor pariwisata, dengan adanya penyediaan jasa penginapan (perhotelan), penyediaan fasilitas penunjang lainnya yang lebih baik untuk memberikan rasa nyaman serta betah tinggal di Kota Kediri.
 
Pengembangan obyek wisata di kota Kediri sendiri terbagi dalam tiga macam sektor wisata yaitu :
 
1.      Wisata Sejarah
2.      Wisata Alam
3.      Olahraga
 
Usaha-usaha Pengembangan Sektor Pariwisata
Dalam usahanya untuk mengarahkan Kota Kediri sebagai kota Wisata, pemerintah kota Kediri melakukan dua hal. Pertama pengendalian dan pengembangan potensi wisata yang sudah ada, dan kedua menciptakan tempat-tempat wisata buatan yang baru seperti pembuatan Taman Hiburan, pembuatan dermaga, pemberian kesempatan swasta untuk membuka sarana hotel dan hiburan malam.
Pengembangan utama untuk kawasan wisata Kota Kediri adalah pengembangan Wisata alam dan buatan pada kawasan Gua Selomangkleng. Dalam kawasan tersebut terdapat tempat-tempat bersejarah yang memiliki panorama yang indah bila di kembangkan lebih lanjut. Pengembangan lainnya adalah tempat-tempat bersejarah yang memiliki panorama yang indah bila di kembangkan lebih lanjut. Pengembangan lainnya adalah tempat-tempat wisata buatan yang ada di Kecamatan Kota yaitu pada Taman Tirtoyoso dan Pagora.
 
Kawasan Goa Selomangkleng
Di kembangkan sebagai kawasan wisata alam dan perlindungan terhadap peninggalan bersejarah. Kegiatan-kegiatan yang di perbolehkan pada kawasan tersebut selain kegiatan rekreasi adalah :
  • Olah raga
  • Pendidikan dan Penelitian Sejarah
  • Perkemahan
  • Vila
  • Kios Makan dan Suvenir
  • Museum
 
Taman Wisata Tirtoyoso dan Pagora
Pengembangan pada taman wisata Tirtoyoso dan Pagora diarahkan untuk meningkatkan kualitas kegiatan wisata dan sarana prasarana yang ada di dalamnya, di samping itu juga peningkatan jaminan keamanan serta kebersihan lingkungan, sehingga kawasan wisata tersebut memiliki jangkauan pelayanan lebih baik lagi dan membuat pengunjung merasa betah serta tidak di rugikan. Taman wisata Tirtoyoso dan Pagora yang saat ini sudah berjalan hendaknya di kembangkan menjadi taman hiburan rakyat yang lebih lengkap, sehingga menarik perhatian masyarakat yang lebih luas.
Kelengkapan tersebut bisa dengan menambah sarana hiburan bagi anak-anak dan remaja, atau bisa juga menambah tempat-tempat pameran dan pertunjukan kesenian daerah.
 
Kawasan Wisata Industri
Pengembangan kawasan wisata industri di Kota Kediri di tentukan pada kegiatan-kegiatan industri yang ada dan memungkinkan di jadikan sebagai lokasi kegiatan wisata, seperti kawasan industri rokok Gudang Garam. Dimana pada kawasan idustri ini dilengkapi dengan jalur hijau dan taman-taman serta lapangan golf yang selain berfungsi sebagai kawasan konservasi/hutan kota juga sebagai kegiatan rekreasi untuk umum
Selain itu wisata industri juga akan dikembangkan pada kegiatan home industri dan komplek perdagangan tahu, makanan kecil berbahan baku tahu, kerajinan kulit dan bambu, dll.
 
Kawasan Wisata Pusat Perbelanjaan
Untuk meningkatkan perekonomian sekaligus memberikan kenyamanan dalam kegiatan berbelanja sihingga pengunjung merasa lebih betah dan nyaman berada dalam kawasan perbelanjaan. Saat ini di Kota Kediri telah berdiri beberapa pusat perbelanjaan seperti Pasar Raya Sri Ratu, Plasa Golden, Borobudur swalayan, Ramayana, Kediri Town Square dan Kediri Mall.

Minggu, 18 Mei 2014

Potensi Industri Kota Kediri


 

Pemerintah Kota Kediri telah mencanangkan Tri Bina Kota sebagai landasan pembangunan yang meliputi bidang pendidikan, perdagangan serta jasa dan industri. Dengan berpijak pada landasan tersebut, Pemerintah Kota Kediri berkomitmen untuk memajukan sektor perindustrian secara aktif dengan memperkuat daya dukung bagi pembangunan industri sebagai salah satu basis penguatan ekonomi lokal yang handal.
Sebagai wilayah yang merupakan salah satu pemerintah kota yang ada di wilayah Provinsi Jawa Timur, Kota Kediri dijadikan wilayah pengembangan kawasan lereng Gunung Wilis, dan sekaligus sebagai pusat pengembangan regional eks Wilayah Pembantu Gubernur Wilayah III Kediri yang mempunyai pengaruh timbal balik dengan daerah sekitarnya, termasuk sektor perindustrian dan perdagangan.
Dalam usaha pembangunan sektor industri, Pemerintah Kota Kediri melaksanakan program pengembangan industri. Program pengembangan industri adalah untuk mengembangkan usaha industri dan meningkatkan kapasitas produksinya, khususnya bagi Industri Kecil dan Menengah (IKM) serta keanekaragaman usaha produksi, sehingga muncul banyak variasi produk yang bisa dijual ke pasar lokal maupun regional.
Kegiatan pokok yang dilaksanakan adalah :
1.    Meningkatkan sarana dan prasarana Industri Kecil dan Menengah (IKM) seperti jalan masuk, bantuan alat-alat produksi, serta berbagai kesempatan promosi;
2.    Menumbuhkan dan mengembangkan industri rumah tangga dalam rangka mengatasi pengangguran, kemiskinan dan perluasan lapangan kerja dengan jalan membuka industri rumah tangga serta industri kecil yang benar-benar diawasi serta dibimbing oleh Dinas Perindustrian Perdagangan Pertambangan dan Energi;
3.    Meningkatkan dan mengembangkan diversifikasi, kualitas dan desain produk dalam rangka pengembangan pasar yang berorientasi ekspor.
 
Kondisi Umum Sektor Perindustrian Kota Kediri
 
Dengan kedudukannya sebagai kawasan perkotaan yang sedang berkembang, di Kota Kediri terdapat banyak unit-unit usaha industri dengan skala usaha yang bervariasi, meliputi industri besar, menengah dan kecil. Industri-industri besar yang ada di Kota Kediri bergerak di bidang industri gula dan rokok. Sedangkan untuk Industri Kecil dan Menengah (IKM) sebagian besar bergerak dalam produksi makanan serta pengolahan hasil pertanian.
 
Berdasarkan klasifikasi subsektor industri nonmigas yang ditetapkan oleh Kementerian Perindustrian RI, kondisi aktual sektor perindustrian di Kota Kediri menurut jumlah unit usaha, tenaga kerja dan nilai produksinya disajikan dalam tabel berikut :
 
No.
Subsektor
Unit Usaha
Jumlah  Tenaga Kerja (Orang)
Nilai  Produksi    (Rp)*
1
Industri Logam dan Mesin
122
            1.231
          21.316
2
Industri Kimia
18
              139
          10.461
3
Industri Aneka
79
              860
         256.561
4
Industri Hasil Pertanian dan Kehutanan
60
          41.630
      5.187.913
5
Industri Makanan dan Minuman
179
            1.716
          51.492
6
Industri Tekstil, Pakaian Jadi dan Kulit
48
              373
            9.517
7
Industri Kertas dan Percetakan
57
              299
          10.297
J U M L A H
563
          46.248
      5.547.557
*) dalam juta
Sumber : Disperindagtamben Kota Kediri, 2011
 
Berdasarkan klasifikasi di atas, diketahui bahwa subsektor industri hasil pertanian dan kehutanan menyerap jumlah tenaga kerja dan nilai produksi yang dominan jika dibandingkan dengan subsektor industri lainnya di Kota Kediri. Dalam hal ini, PT Gudang Garam Tbk. sebagai salah satu industri pengolahan hasil tembakau terbesar di Indonesia memegang peranan yang cukup penting dalam penyerapan tenaga kerja di Kota Kediri dan sekitarnya.
Selain industri-industri formal diatas, di Kota Kediri juga terdapat banyak industri-industri informal yang memberikan kontribusi besar dalam penyerapan tenaga kerja. Pemerintah Kota Kediri melalui satuan-satuan kerja terkait terus mendorong dan memfasilitasi pengurusan dokumen legalitas usaha. Salah satunya dengan memberikan kemudahan perijinan bagi pelaku usaha melalui unit layanan satu atap dan tidak dikenakan biaya.

Minggu, 04 Mei 2014

Demografi Kota Kediri

Demografi Kota Kediri
 
 
 
a)
Proporsi Penduduk  Menurut Umur dan Jenis Kelamin
 
 
 
Jumlah penduduk Kota Kediri pada Tahun 2012 sebanyak 312.331 jiwa atau meningkat dibanding jumlah penduduk Tahun 2011 sebanyak 302.671. Komposisi penduduk Kota Kediri pada Tahun 2012 menurut kelompok umur dan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1.1
Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Kota Kediri Tahun 2012
NO
KELOMPOK UMUR (TAHUN)
JUMLAH PENDUDUK
Laki-Laki
Perempuan
Laki-Laki & Perempuan
1.
< 1
2.064
1.846
3.910
2.
1 – 4
9.402
8.822
18.224
3.
5 – 9
12.924
12.312
25.236
4.
10 – 14
11.994
11.318
23.312
5.
15 – 19
10.955
10.497
21.452
6.
20 – 24
11.538
10.781
22.319
7.
25 – 29
14.752
13.691
28.443
8.
30 – 34
15.793
14.355
30.148
9.
35 – 39
13.275
12.317
25.592
10.
40 – 44
12.432
11.546
23.978
11.
45 – 49
10.310
11.342
21.652
12.
50 – 54
9.927
10.216
19.543
13.
55 – 59
7.684
7.774
15.458
14.
60 – 64
5.287
5.498
10.785
15.
≥ 65
9.306
12.973
22.279
JUMLAH
157.043
155.288
312.331
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Kediri
Data tabel di atas menunjukkan bahwa komposisi penduduk Kota Kediri terdiri dari 157.043 laki-laki dan 155.288 perempuan, dengan tingkat kepadatan penduduk Kota Kediri pada Tahun 2012 sebesar 4.926 jiwa per kilometer persegi.
 
 
 
Tingkat kepadatan penduduk terendah berada di Kecamatan Pesantren, kemudian sedikit lebih padat berada di Kecamatan Mojoroto, dan kepadatan tertinggi berada di Kecamatan Kota. Kepadatan penduduk di Kecamatan Kota yang lebih tinggi dibanding dua kecamatan lainnya disebabkan karena kawasan Kecamatan Kota merupakan pusat perdagangan dan jasa yang ada di Kota Kediri. Untuk terus mendorong pemerataan perkembangan laju pertumbuhan ekonomi dan pembangunan, Pemerintah Kota Kediri telah melakukan upaya-upaya penyebaran pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di sejumlah kawasan.
 
 
 
Laju pertumbuhan penduduk Kota Kediri pada tahun 2011 – 2012 mencapai 3,09 %, dengan rata-rata pertumbuhan penduduknya per tahun selama periode tahun 2003 – 2012 sebesar 0,81 %. Laju pertumbuhan penduduk ini utamanya didorong oleh faktor relatif tingginya angka kelahiran dan faktor migrasi penduduk dari luar Kota ke Kota Kediri karena daerah ini memiliki daya tarik sosial-ekonomi yang relatif lebih baik dibanding daerah-daerah sekitarnya.
 
 
 
Jumlah penduduk usia produktif (usia 15 – 64 tahun) Kota Kediri pada tahun 2012 juga relatif tinggi yaitu berjumlah 219.370 orang atau sekitar 70,23% dibandingkan dengan besaran penduduk pada usia 0-14 tahun dan 65 tahun ke atas yang hanya 29,77%. Tingginya jumlah penduduk usia produktif Kota Kediri ini tentu menjadi modal dasar pembangunan di Kota ini.  
 
 
b)
Komposisi Penduduk Menurut Pendidikan
 
 
 
Tingkat pendidikan merupakan salah satu indikator utama ukuran kualitas manusia. Semakin tinggi tingkat pendidikan rata-rata penduduk Kota Kediri mencerminkan semakin tingginya kualitas manusia di Kota Kediri. Tingkat pendidikan penduduk terbesar di Kota Kediri pada tahun 2012 adalah setingkat SLTA. Salah satu unsur data indeks pendidikan tersebut menunjukkan bahwa kualitas manusia di Kota Kediri sudah relatif baik yang bisa menjadi modal utama pelaksanaan pembangunan. Tabel berikut ini menyajikan perbandingan komposisi penduduk Kota Kediri menurut jenjang pendidikan pada tahun 2011 dan tahun 2012.
 
 
 
Tabel 1.2
Komposisi Penduduk Kota Kediri Berdasarkan Tingkat Pendidikan
NO.
JENJANG PENDIDIKAN
2011
2012
  1.  
Strata III
51
52
  1.  
Strata II
1.375
1.485
  1.  
Diploma IV / Strata I
21.766
23.025
  1.  
Akademi/Diploma III/Sarjana Muda
4.888
5.038
  1.  
Diploma I / II
2.678
2.606
  1.  
SLTA / Sederajat
87.108
90.493
  1.  
SLTP / Sederajat
48.713
49.611
  1.  
Tamat SD / Sederajat
58.174
58.886
  1.  
Belum Tamat SD / Sederajat
30.824
31.988
  1.  
Tidak / Belum Sekolah
47.095
49.146
JUMLAH
302.672
312.331
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Kediri
 
 
 
Kualitas pelayanan pendidikan di Kota Kediri pada tahun 2012 salah satunya juga bisa dilihat melalui indikator rasio guru per siswa pada setiap jenjang pendidikan yang dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Rasio guru dan siswa sebesar 16 untuk tingkat SD/MI; 14 untuk tingkat SMP/MTs; 13 untuk jenjang SMA/MA; serta 13 untuk jenjang pendidikan SMK. Sedangkan tingkat partisipasi publik dalam penyelenggaraan pendidikan bisa dilihat melalui indikator Angka Partisipasi Kasar (APK) penduduk usia sekolah (usia 7 tahun s/d 18 tahun) pada tahun 2012 sebesar 169,6%. Keberadaan lembaga-lembaga sekolah maupun kampus di Kota Kediri yang relatif lebih baik dibanding daerah sekitarnya, mendorong semakin banyak pelajar dari luar Kota Kediri yang berminat melanjutkan pendidikan di Kota Kediri, sehingga nilai APK Kota Kediri relatif lebih tinggi dibanding daerah sekitarnya.
 
 
c)
Kondisi Makro Ketenagakerjaan.
 
 
 
Jumlah Penduduk Usia Kerja Kota Kediri pada Tahun 2012 mencapai 207.065 orang atau sekitar 66,29 persen dari total jumlah penduduk. Sedangkan jumlah Angkatan Kerjanya mencapai 138.590 orang atau 44,37 persen dari jumlah penduduk. Mengetahui besarnya penduduk usia kerja dan jumlah angkatan kerja tersebut, Pemerintah Kota Kediri salah satunya mengfokuskan pengembangan sektor perdagangan dan jasa yang terbukti paling banyak memberikan kesempatan dan lapangan kerja bagi penduduk di Kota Kediri.
 
 



 
 
Sumber data: Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Kediri dan BPS Kota Kedir
Peningkatan kesejahteraan pekerja di Kota Kediri juga terus ditingkatkan melalui instrumen Upah Minimum Kota (UMK) Kediri yang terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Tren peningkatan UMK ini bisa dilihat pada data yang menunjukkan bahwa peningkatan terjadi sejak tahun 2007 yaitu Rp 645.000,-, meningkat menjadi Rp. 717.000,- pada tahun 2008, naik lagi menjadi Rp. 856.000,- pada tahun 2009, kemudian Rp. 906.000 pada tahun 2010, menjadi Rp. 975.000,- pada tahun 2011, dan pada tahun 2012 diterapkan UMK sebesar RP. 1.037.500,-.
 

Kamis, 01 Mei 2014

Curiosity Temukan Cahaya Misterius di "Australia" Planet Mars

Misi Curiosity yang telah dimulai dari Agustus 2012, memasuki babak baru di Kimberly.

 

Wahana antariksa Curiosity kini memasuki babak baru misinya. Kendaraan itu kini memulai operasi di wilayah Mars yang bernama Kimberly, wilayah yang dinamai berdasarkan nama daerah di Australia Barat.
Memotret lingkungan Kimberly dengan kamera Navcam, Curiosity mengungkap beberapa fenomena menarik tentang Mars. Salah satunya, di sana ada batu yang bentuknya mirip benua Australia.
Fenomena yang juga dilihat adalah titik terang dalam salah satu foto hasil jepretan. Titik terang itu memicu kehebohan dan diduga adalah cahaya artifisial yang bersumber dari makhluk cerdas yang ada di planet merah.
Soal batu yang mirip dengan Australia, seperti diuraikan Discovery, Senin (7/4), adalah salah satu bentuk fenomena pareidolia. Manusia memang cenderung mengaitkan obyek yang dilihat dengan sesuatu yang sudah dikenalnya.
Sementara, dugaan soal "cahaya" yang diduga berasal dari makhluk cerdas yang hidup di Mars berasal dari Scott Waring, blogger di UFO Sighting Daily. Diberitakan Daily Mail, Senin, Waring mengklaim bahwa titik terang dalam foto itu adalah cahaya artifisial.
"Ini mengindikasikan adanya makhluk cerdas di bawah tanah Mars dan mereka menggunakan cahaya seperti halnya kita. Ini bukan pantulan cahaya Matahari, bukan juga artefak dari proses foto," katanya.
NASA belum merespon klaim Waring. Namun, Ben Biggs, editor All About Space, mengatakan, cahaya putih itu belum bisa dijelaskan.
"Terlalu melompat kalau itu dikatakan berasal dari makhluk hidup di Mars," ungkapnya.
Misi Curiosity telah dimulai dari Agustus 2012, saat wahana itu mendarat di planet merah. Tujuan Curiosity adalah Gunung Mars.
Selama hampir dua tahun, Curiosity telah mengungkap sejumlah fakta tentang Mars, diantaranya jejak keberadaan air dan senyawa organik.


(Yunanto Wiji Utomo, Sumber: sains.kompas.com)

Halaman