PREDIKSI LAJU EROSI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WATER EROSION PREDICTION PROJECT DI SUB DAS JUNGGO HULU KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU
Oleh:
Ichwan Dwi Pratomo, Drs. Didik Taryana, M.Si, Drs. Dwiyono Hari Utomo, M.Pd, M.Si.
Abstrak
Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk, maka akan mendorong peningkatan kebutuhan hidup, baik secara kualitas maupun kuantitas. Tuntutan pemenuhan kebutuhan manusia tersebut selanjutnya menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan lahan untuk tempat tinggal maupun kegiatan pertanian. Pembukaan lahan baru berlangsung secara berlebihan, sehingga mempercepat proses erosi. Kerugian akibat erosi berdampak sangat luas, karena tidak hanya menyebabkan kerusakan di daerah hulu saja, tetapi juga di daerah yang dialiri aliran endapan (daerah tengah), dan di bagian hilir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sub DAS Junggo hulu yang terbagi ke dalam dua unit lahan, memiliki nilai total sedimen terangkut yang bervariasi, dimana pada unit lahan AKK 26-45% berdasarkan hasil pengukuran pertama berturut-turut sampai pada pengukuran keempat adalah sebagai berikut: (1) pengangkutan sedimen sebesar 7,461677 kg/dt, (2) pengendapan sedimen sebesar -0,69208502 kg/dt (3) pengendapan sedimen sebesar -3,08392743 kg/dt, dan (4) pengendapan sedimen sebesar -0,82869316 kg/dt. Sedangkan total sedimen terangkut di unit lahan AKK 16-25% pada pengukuran pertama berturut-turut sampai pada pengukuran keempat adalah sebagai berikut: (1) pengangkutan sedimen sebesar 10,55165627 kg/dt, (2) pengangkutan sedimen sebesar 1,86448370 kg/dt (3) pengendapan sedimen sebesar -1,13330122 kg/dt, dan (4) pengangkutan sedimen sebesar 0,71693563 kg/dt.
Kata Kunci: erosi, sedimen, Model WEPP
PENDAHULUAN
Sebagai makhluk hidup, manusia senantiasa membutuhkan alat pemenuhan kebutuhan untuk menunjang kehidupannya. Kebutuhan tersebut meliputi kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Kemudian sejalan dengan berkembanganya peradaban manusia serta pertumbahan penduduk dunia yang meningkat begitu pesat, alat pemenuhan kebutuhan manusia menjadi semakin sulit diperoleh, sehingga manusia selalu mencari cara agar semua kebutuhannya terpenuhi dengan memaksimalkan sumber daya alam yang ada.
Sejalan dengan upaya pemenuhan kebutuhan hidup manusia tersebut, maka manusia akan memanfaatkan segala sumber daya alam yang ada untuk kebutuhan pemukiman maupun untuk lahan pertanian. Dengan keadaan yang seperti ini, maka dimungkinkan manusia akan merusak keseimbangan alam, khususnya keseimbangan air dan lahan yang batas kemampuannya sudah terlampaui. Pada akhirnya ketidakseimbangan lingkungan ini dapat mengakibatkan dampak negatif yang besar, seperti terjadinya banjir dan tanah longsor.
Pendugaan erosi pada suatu lahan dapat dilakukan dengan beberapa model. Salah satu metode pendugaan erosi yang saat ini populer dari kelompok pengembangan model deterministik adalah WEPP (Water Erosion Prediction Project). Model WEPP memiliki berbagai keunggulan, antara lain bahwa nisbah kehilangan tanah dapat ditaksir secara spasial sepanjang profil (lahan) dan juga dapat menaksir besarnya sedimen yang terangkut. Selain itu limpasan permukaan dan sedimen dapat diduga tiap terjadinya hujan, sehingga bisa menghasilkan analisa sementara yang mendetail beserta penyebarannya.
Sub DAS Junggo termasuk ke dalam DAS Sumber Brantas dan merupakan daerah yang memiliki fisiografi berbukit dan bergunung-gunung yang sebagian besar kemiringan lerengnya lebih dari 30% dengan luas lahan 6.419,75 Ha, yang berupa hutan seluas 716,25 Ha, semak belukar seluas 361,25 Ha, tegal dan kebun 4.647 Ha, dan sawah sebesar 1.056 Ha. Satu hal yang perlu mendapat perhatian adalah bahwa penggunaan lahan tegalan dan kebun yang berasal dari alih fungsi hutan secara ilegal oleh penduduk sekitarnya seluas 3.934 Ha. Alih fungsi hutan menjadi lahan tanaman sayuran akan menyebabkan laju erosi semakin meningkat. Berdasarkan permasalahan tersebut diatas perlu diadakan penelitian untuk mengetahui besarnya laju erosi dengan judul ”Prediksi Laju Erosi dengan Menggunakan Model Water Erossion Prediction Project (WEPP) di Sub DAS Junggo Hulu Kecamatan Bumiaji Kota Batu”.
(....jurnal selengkapnya dapat di download pada link berikut ini........)
DOWNLOAD!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar