Selasa, 05 Januari 2010

Permasalahan Geografi Pertanian

SOAL 1
1. Terangkan dengan jelas peranan sektor pertanian dalam perekonomian Indonesia! Pergeseran-pergeseran penting apa yang telah terjadi selama 25 tahun terakhir?
Jawab:
Peranan sektor pertanian bagi perekonomian Indonesia adalah sangat penting. Hal ini dikarenakan Indonesia adalah negara agraris dan negara kepulauan yang memiliki daratan yang subur dan lautan yang sangat luas sehingga mata pencaharian penduduknya sebagian besar adalah pada sektor pertanian. Pertanian dapat dilihat sebagai suatu yang sangat potensial dalam lima bentuk kontribusinya terhadap pertumbuhan dan pembangunan ekonomi nasional yaitu sebagai berikut:
a. Perkebunan sebagai salah satu subsektor penting dalam sektor pertanian, mempunyai kontribusi yang sangat signifikan terhadap perekonomian Indonesia . Sebagai negara berkembang dimana penyediaan lapangan pekerjaan merupakan masalah yang mendesak, subsektor perkebunan mempunyai kontribusi yang cukup signifikan dalam menyediakan lapangan pekerjaan dan mengurangi angka pengangguran. Kontribusi subsektor perkebunan dalam perekonomian Indonesia menjadi nilai tambah sendiri, karena subsektor perkebunan menyediakan lapangan kerja di pedesaan dan daerah terpencil, sehingga mampu mengurangi arus urbanisasi.
b. Pertumbuhan ekonomi dari sektor-sektor lainnya sangat tergantung pada pertumbuhan output di bidang pertanian, baik dari sisi permintaan maupun penawaran sebagai sumber bahan baku bagi keperluan produksi di sektor-sektor lain seperti industri manufaktur dan perdagangan.
c. Pertanian berperan sebagai sumber penting bagi pertumbuhan permintaan domestik bagi produk-produk dari sektor-sektor lainnya, mengingat negara kita adalah negara agraris yang perekonomiannya bertumpu pada sektor pertanian.
d. Sebagai suatu sumber modal untuk investasi di sektor-sektor ekonomi lainnya. Hal ini dikarenakan pertanian merupakan sektor yang sangat berpotensi dan dapat diandalkan oleh Indonesia untuk perkembangan ekonomi dan pembangunan.
e. Sebagai sumber penting bagi surplus perdagangan (sumber devisa). Pertanian mempunyai kontribusi yang besar terhadap peningkatan devisa, yaitu lewat peningkatan ekspor dan atau pengurangan tingkat ketergantungan dari barang impor. Contoh komoditas ekspor pertanian Indonesia adalah mulai dari getah karet, kopi, udang, rempah-rempah, mutiara, hingga berbagai macam sayur dan buah.

Secara lebih ringkas, sumbangan bidang pertanian terhadap perekonomian Indonesia adalah sebagai berikut:
a. Sebagai sumber pendapatan nasional (PDB)
b. Sebagai penyerapan tenaga kerja
c. Sebagai komoditas ekspor
Pergeseran-pergeseran yang terjadi selama 25 tahun terakhir, yaitu :
a. Dari tahun ke tahun, peningkatan hasil produksi pertanian Indonesia semakin menurun.
b. Semakin berkurangnya lahan pertanian di Indonesia karena alih fungsi lahan pertanian.
c. Munculnya problematika di sektor pertanian. Misalnya, petani semakin bergantung pada bantuan dari pemerintah karena lemahnya daya beli petani, lahan pertanian di desa menjadi tak terurus karena urbanisasi, bencana alam yang sering terjadi, dll.
d. Pertumbuhan jumlah penduduk yang pesat saat ini menyebabkan berbagai macam persoalan di bidang pertanian. Misalnya, semakin terpuruknya nasib petani karena berbagai masalah sosial yang terjadi di negeri ini.
e. Adanya permasalahan kemiskinan petani di desa yaitu lemahnya akses masyarakat golongan ini terhadap sumber daya, baik kepemilikan tanah, input yang digunakan, modal/finansial, maupun kelembagaan dan mereka menjadi tidak berdaya. Akibatnya, daya beli masyarakat petani desa amat rendah. hal Itulah yang menyebabkan bangsa kita mengalami rawan pangan dan membuat kemiskinan para petani di desa.
f. Indonesia sering kali mengalami krisis pangan dan pernah masuk ke dalam daftar 10 importir terbesar untuk beberapa komoditas pangan strategis, seperti beras, kedelai, terigu, dan gula yang kini seluruhnya mengalami lonjakan harga di pasar global.kenyataanya produksi beras dan komoditas pangan lain selama ini, antara lain karena petani kehilangan semangat menanam, yang dalam banyak kasus pemicunya justru kebijakan pemerintah sendiri.
g. Di sejumlah sentra produksi, lahan irigasi sudah berubah menjadi lahan tadah hujan akibat sumber air dibajak oleh kebutuhan lain. Dalam hal ini sektor pertanian selalu dikalahkan oleh kepentingan sektor lain dalam persaingan pemanfaatan air.

2. Gejolak pangan dunia, sebagai akibat dari lonjakan harga makanan pokok akan bertahan agak lama. Bank Dunia memprekdisi krisis dan lonjakan harga pangan itu akan berlanjut hingga 3 tahun mendatang. Jelaskan penyebab, akibat yang ditimbulkan dan solusi apa yang dapat saudara kemukakan untuk mengatasi pernyataan diatas.
Jawab:
a. Penyebab Lonjakan harga pangan dunia
1. Harga pangan melonjak karena dipengaruhi oleh melambungnya harga minyak dunia yang mendekati US $ 100 per barel. Apabila harga minyak dunia masih tinggi maka fluktuasi harga pangan ini akan terus terjadi.
2. Menurunnya sumbangan perekonomian dari sektor pertanian karena berkurangnya lahan dan penurunan kesuburan tanah
3. Bencana alam yang belakangan sering terjadi di dunia.
4. Produksi bahan pangan dalam negeri yang tidak mampu mengimbangi permintaan pasar dan bersaing dengan bahan pangan impor karena rendahnya mutu produksi petani kita.
5. Kepentingan terselubung yang dilakukan para pejabat juga berpengaruh terhadap kebijakan harga bahan pangan di Indonesia. Mengingat banyak para pejabat di negara kita merupakan pebisnis yang kuat.
6. Kerjasama ekonomi yang selama ini terjalin antara Indonesia dengan berbagai negara di dunia. Berbagai bentuk kerjasama tersebut mengekang ekonomi Indonesia secara global. Sehingga Indonesia akan sulit menentukan kebijakan ekonomi yang akan diambil dan kebijakan ekonomi yang ada cenderung “mengekor” kebijakan para kaum kapitalis.
b. Dampak yang terjadi
1. Sektor pertanian melemah.
2. Perekonomian Indonesia menjadi sulit karena kesulitan dalam APBN.
3. Daya beli masyarakat semakin menurun karena harga menjadi naik.
4. Indonesia akan semakin bergantung pada negara kapitalis dan kebijakan yang diambil mengikuti keadaan ekonomi secara global yang kadang tidak memihak kepada rakyat.
5. Semakin banyaknya pengangguran, karena lapangan pekerjaan menjadi sempit.
6. Hancurnya sendi-sendi kehidupan sebagai dampak dari globalisasi negara kapitalis .
c. Solusi untuk mengatasi lonjakan harga pangan dunia
1. Mencari energi alternative sebagai pengganti minyak bumi, agar kita tidak tergantung pada satu sumber energy saja.
2. Memperkuat sektor pertanian dengan intensifikasi pertanian maupun ekstensikasi pertanian agar produk pertanian kita bermutu baik dan dapat mencukupi kebutuhan pangan nasional, bahkan bisa mencukupi kebutuhan pangan internasional.
3. Pemerintah berusaha mencari jalan keluar dari krisis ekonomi yang terjadi melalui penutupan defisitnya APBN.
4. Membuat undang-undang dan peraturan yang dibuat berperan dalam mengembangkan mekanisme pasar.
5. Mengoptimalkan peran Bulog dalam mengelola komoditas bahan pangan.
6. Menstabilkan harga di dalam negeri melalui berbagai kebijakan pemerintah.
7. Pemerintah memberikan subsidi bagi kelompok pengusaha dan masyarakat miskin.

3. Pernikahan dini dapat mendongkrak angka pengangguran. Jelaskan pernyataan tersebut!
Jawab:
Kesempatan kerja dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu intern dan ekstern. Faktor intern meliputi tingkat keterampilan yang dimiliki individu angkatan kerja dan penguasaan faktor produksi selain tenaga kerja seperti lahan dan modal yang dikuasai rumah tangga. Sedangkan faktor ekstern antara lain pola produksi pertanian, sistem produksi dan jasa sektor luar pertanian, pertumbuhan angkatan kerja, mobilitas tenaga kerja baik antar sektor dan antar sub sektor maupun antar wilayah. Apabila kedua hal diatas tak dapat terpenuhi, maka angka pengangguran pun dapat bertambah secara signifikan. Dengan adanya pernikahan dini dapat pula menyebabkan bertambahnya jumlah pengangguran yang ada di Indonesia, khususnya ini banyak disebabkan oleh faktor intern. Secara lebih rinci, pernikahan dini akan menambah pengangguran karena :
a. Mereka yang menikah dini belum mempunyai modal dan skill yang cukup untuk bekerja, dikarenakan mereka masih banyak bergantung secara materi pada orang tua.
b. Kebanyakan Mereka belum memiliki pekerjaan yang tetap karena banyak hambatan dalam usia dini untuk bekerja.
c. Minimnya pengalaman kerja dan rendahnya pendidikan para penikah dini.
d. Mereka lebih mengutamakan pendidikan daripada bekerja.

4. Pertumbuhan jumlah penduduk di Jawa Timur rata-rata 1, 2 persen per tahun, peningkatan tersebut membuat kenaikan angkatan kerja hingga 1, 356 persen per tahun, sedangkan kenaikan lapangan pekerajaan hanya 0, 001 persen. Apa yang bisa anda jelaskan dari pernyataan tersebut!
Jawab:
Pertumbuhan penduduk di Jawa Timur setiap tahunnya mencapai 1,2 % per tahun. Dengan keadaan yang sedemikian rupa, sehingga kenaikan jumlah penduduk terus terjadi di Jawa Timur. Pertumbuhan penduduk yang pesat akan menyebabkan kenaikan angkatan kerja. Pertambahan angkatan kerja ini disebabkan oleh angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang rendah serta banyaknya pendatang dari luar Jawa Timur sebagai transmigran. Itu semua dapat menyebabkan kenaikan angkatan kerja melonjak hingga hingga 1,356 % per tahun. Sedangkan di lain sisi, kenaikan lapangan pekerjaan di Jawa Timur hanya 0, 001% persen per tahun. Dengan keadaan yang tidak seimbang inilah maka akan timbul berbagai macam persoalan. Salah satu yang pasti terjadi adalah membengkaknya angka pengangguran dikarenakan ketimpangan antara jumlah angkatan kerja dengan lapangan pekerjaan yang tersedia. Dengan angka pengangguran yang tinggi, maka akan muncul persoalan-persoalan sosial, misalnya kriminalitas yang tidak terkendali, arus urbanisasi secara besar- besaran yang dapat menyebabkan tidak terurusnya lahan pertanian di desa, kemiskinan yang membludak, dan dampak-dampak buruk yang lain.

5. Tanah dalam bidang pertanian mempunyai kedudukan yang sangat penting dibandingkan dengan faktor produksi yang lain akan tampak beberapa perbedaan. Sebutkan dan jelaskan perbedaan-perbedaan tersebut!
Jawab:
Faktor produksi tanah mempunyai kedudukan yang paling penting dalam bidang pertanian. Hal ini terbukti dari besarnya balas jasa yang diterima oleh faktor produksi ini melalui sewa tanah dibandingkan dengan penerimaan dari faktor-faktor produksi lainnya. Bahwa tanah merupakan satu faktor produksi seperti halnya modal dan tenaga kerja dapat pula dibuktikan dari tinggi rendahnya balas jasa (sewa bagi hasil) yang sesui dengan permintaan dan penawaran tanah. Sedangkan faktor lain yang mempengaruhi usaha peningkatan produksi pertanian diantaranya adalah modal dan pengairan.
 Modal adalah barang atau uang yang bersama-sama faktor produksi tanah dan tenaga kerja menghasilkan barang-barang baru dalam hasil pertanian. Modal petani berupa barang di luar tanah adalah ternak beserta kandangnya, cangkul, bajak dan alat-alat pertanian lain, pupuk, bibit, hasil panen yang belum dijual, tanaman yang masih di sawah, dan lain-lain. Dalam hal ini tanah dimasukkan dalam modal. Perbedaanya adalah tanah tidak dibuat oleh manusia, tetapi diberi oleh alam, sedangkan apa yang disebut seluruhnya di atas di buat oleh manusia. Selain itu, tanah adalah faktor produksi yang tahan lama sehingga biasanya tidak diadakan depresiasi atau penyusutan. Sedangkan modal mengalami penyusutan.
 Pengairan meliputi pengaturan kebutuhan air bagi tanaman sehingga didalamnya termasuk drainase yang sering disebut sebagai irigasi. Hubungan dengan nilai tanah yaitu apabila mengalami kenaikan sebagai akibat pengairan, muda dibuktikan dengan perbedaan nilai tanah antara daerah yang diairi (tanah oncoran) dan daerah yang tidak diairi. Perbedaannya faktor tanah dengan pengairan adalah sebagai faktor produksi tanah mendapat bagian dari hasil produksi karena jasanya dalam produksi itu. Tanah biasa disewakan dan tinggi rendahnya sewa ditentukan oleh kesuburan tanah dan sedangkan pengairan tidak dapat disewakan serta tidak mempunyai nilai jual.

6. Modal adalah faktor produksi yang mahal. Jelaskan!
Jawab:
Modal adalah barang atau uang yang bersama-sama faktor produksi tanah dan tenaga kerja menghasilkan barang-barang baru, dalam hal ini hasil pertanian. Modal sangat penting bagi kegiatan produksi dan dapat dikatakan bahwa modal adalah faktor produksi yang mahal apabila harga tanah naik tanpa batas, pada hal modal ditentukan oleh permintaan dan penawaran. Kalau permintaan akan suatu barang modal naik terus menerus maka harga terdorong naik. Modal bisa diperoleh melalui berbagai cara dan sumber, salah satunya adalah melalui kredit. Kredit adalah sangat penting bagi perekonomian suatu negara dikarenakan komponen ini merupakan elemen penting dalam pengadaan modal untuk produksi. Kredit adalah suatu transaksi antara dua pihak, dimana kreditur menyediakan sumber-sumber ekonomi berupa barang, jasa atau uang dengan janji bahwa debitur akan membayar kembali pada waktu yang telah ditentukan dengan bunga.

7. Jelaskan hubungan antara usaha intensifikasi pertanian dengan hukum kenaikan hasil yang semakin berkurang! Jelaskan perbedaan yang ada dalam penerapan hukum ini di negara yang berpenduduk padat dan dan yang berpenduduk jaramg!
Jawab:
Hubungan antara usaha intensifikasi pertanian dengan hukum kenaikan hasil yang semakin berkurang adalah:
a. Ceteris Paribus: variabel yang dikonstanta nilainya tetap nol atau tidak berubah.
b. Dalam jangka panjang: semua faktor produksi pertanian berubah dengan waktu yang bersamaan.
c. Dalam jangka pendek: satu faktor produksi pertanian yang berubah.
Hasil yang mengatur hasil yang semakin berkurang adalah:
a. Hukum Minimum
Hasil tanaman hanya dapat dinaikkan apabila faktor yang berada di minimum juga dinaikkan. Kenaikan hasil itu akan seimbang dengan kenaikan faktor minimum tersebut.
b. Teori Ekonomi
Berhubungan dengan teori produksi. Apabila salah satu produksi ditambahkan terus menerus sebanyak satu unit (tenaga kerja) maka hasil akan meningkat. Tetapi, makin lama akan menjadi negatif (penurunan)
Sedangkan perbedaan yang ada dalam penerapan hukum ini di negara yang berpenduduk padat dan berpenduduk jarang adalah
 Untuk daerah yang berpenduduk padat biasanya daerahnya subur dan berupa pertanian produktif. Daerah-daerah ini dapat ditemikan disebagian besar pulau Jawa yang pengairannya baik. Hasil produksi rata-rata tenaga kerja di daerah ini masih selalu lebih tinggi daripada kebutuhan subsistensi. Dalam penerapan hukum kenaikan hasil yang semakin berkurang yaitu, penawaran tenaga kerja ini makin lama makin besar, lebih-lebih jika tingkat pertambahan penduduk pada umumnya sangat tinggi misalnya 2,5 – 3% per tahun. Jumlah penawaran tenaga kerja ini tergantung pada tingkat pertambahan penduduk di satu pihak dan di lain pihak.
 Untuk daerah yang berpenduduk jarang biasanya daerahnya tandus dan pertaniannya kurang produktif. Daerah ini memiliki sedikit sumber-sumber alam untuk pertanian yang produktif. Dalam penerapan hukum kenaikan hasil yang semakin berkurang, yaitu perbandingan antara penduduk dan tenaga kerja dengan tanag-tanah pertanian (man-land ratio) sebenarnya lebih rendah dari pada daerah yang berpenduduk padat. Perbedaannya dengan keadaan daerah yang berpenduduk padat adalah bahwa disini produksi total tidak dapat tinggi dan hasil produksi rata-rata tidak pernah lebih tinggi dari pada kebutuhan minimum untuk subsistensi.

8. Penyebaran tanaman di suatu daerah seringkali akan menimbulkan konsep keunggulan kompetitif dan komparatif antara daerah yang satu dengan yang lainnya. Berikan contoh dan jelaskan!
Jawab:
Kompetitif adalah persaingan, sedangkan komparatif adalah perbandingan. Suatu daerah dikatakan kompetitif jika mayoritas daerah tersebut ialah daerah perkebunan ataupun pertanian. Sehingga tiap-tiap lahan mereka bersaing dalam menentukan harga produksi suatu tanaman. Misalnya didesa Banjarmlati terbentang luas area pertaniannya. Tiap-tiap lahan menanam padi dengan berbagai jenis macam padi, misalnya Bramo, ir64, mawar dan lain sebagainya. Setiap lahan tersebut harus mampu menjadi area unggulan didalam pasaran untuk dapat bersaing dengan lahan-lahan pertanian yang lainnya.
Sedangkan suatu daerah dapat dikatakan komparatif jika daerah tersebut mampu membandingkan keunggulan pertanian tiap-tiap lahan. Misalnya Desa Kampungdalem membandingkan kualitas jenis tanaman, jenis tanah ataupun jenis pupuk yang cocok digunakannya. Sehingga mereka mampu menjadi daerah keunggulan pertanian ataupun perkebunan.

9. Jelaskan hubungan antara usaha intensifikasi pertanian dengan hukum kenaikan hasil yang semakin berkurang! Jelaskan perbedaan yang ada dalam penerapan hukum ini di negara yang berpenduduk padat dan dan yang berpenduduk jarang!
Jawab:
Hubungan antara usaha intensifikasi pertanian dengan hukum kenaikan hasil yang semakin berkurang adalah:
a. Ceteris Paribus: variabel yang dikonstanta nilainya tetap nol atau tidak berubah.
b. Dalam jangka panjang: semua faktor produksi pertanian berubah dengan waktu yang bersamaan.
c. Dalam jangka pendek: satu faktor produksi pertanian yang berubah.
Hasil yang mengatur hasil yang semakin berkurang adalah:
a. Hukum Minimum
Hasil tanaman hanya dapat dinaikkan apabila faktor yang berada di minimum juga dinaikkan. Kenaikan hasil itu akan seimbang dengan kenaikan faktor minimum tersebut.
b. Teori Ekonomi
Berhubungan dengan teori produksi. Apabila salah satu produksi ditambahkan terus menerus sebanyak satu unit (tenaga kerja) maka hasil akan meningkat. Tetapi, makin lama akan menjadi negatif (penurunan)
Sedangkan perbedaan yang ada dalam penerapan hukum ini di negara yang berpenduduk padat dan berpenduduk jarang adalah
 Untuk daerah yang berpenduduk padat biasanya daerahnya subur dan berupa pertanian produktif. Daerah-daerah ini dapat ditemikan disebagian besar pulau Jawa yang pengairannya baik. Hasil produksi rata-rata tenaga kerja di daerah ini masih selalu lebih tinggi daripada kebutuhan subsistensi. Dalam penerapan hukum kenaikan hasil yang semakin berkurang yaitu, penawaran tenaga kerja ini makin lama makin besar, lebih-lebih jika tingkat pertambahan penduduk pada umumnya sangat tinggi misalnya 2,5 – 3% per tahun. Jumlah penawaran tenaga kerja ini tergantung pada tingkat pertambahan penduduk di satu pihak dan di lain pihak.
 Untuk daerah yang berpenduduk jarang biasanya daerahnya tandus dan pertaniannya kurang produktif. Daerah ini memiliki sedikit sumber-sumber alam untuk pertanian yang produktif. Dalam penerapan hukum kenaikan hasil yang semakin berkurang, yaitu perbandingan antara penduduk dan tenaga kerja dengan tanag-tanah pertanian (man-land ratio) sebenarnya lebih rendah dari pada daerah yang berpenduduk padat. Perbedaannya dengan keadaan daerah yang berpenduduk padat adalah bahwa disini produksi total tidak dapat tinggi dan hasil produksi rata-rata tidak pernah lebih tinggi dari pada kebutuhan minimum untuk subsistensi.

10. Jelaskan mengapa suatu produk pertanian harus ada standardisasi dan grading?
Jawab:
Suatu produk pertanian harus dilakukan standardisasi dan grading yaitu untuk mengklasifikasi hasil-hasil pertanian ke dalam beberapa golongan mutu yang berbeda-beda, masing-masing dengan nama dan etiket tertentu. Perbedaan itu dapat ditentukan oleh perbedaan bentuk dan besar barang-barang, warna, rasa, tingkat kematangan dan spesifikasi-spesifikasi teknis lainnya. Sedangkan penentuan mutu barang menurut ukuran atau patokan tertentu inilah yang disebut standarisasi. Penentuan standard sedapat mungkin dibuat sesuai dengan ukuran-ukuran yang umum dipakai dalam praktik tataniaga baik nasional maupun internasional. Grading yang baik, adil, dan teliti atas hasil-hasil pertanian memberi manfaat pada semua pihak konsumen meupun produsen. Sehingga mutu hasil pertanian dapat bermutu baik dan bisa dijadikan komoditi ekspor andalan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Halaman