Selasa, 22 Februari 2011

Pengaruh Iklim Terhadap Kehidupan

Klimatologi adalah bagian kecil dari Meteorologi. Dalam mempelajari klimatologi terlebih dahulu perlu diketahui definisi dari cuaca dan iklim. Cuaca adalah keadaan atmosfer di suatu tempat dan waktu tertentu. Jadi pada tempat dan waktu yang berbeda cuaca akan berbeda pula. Adapun iklim adalah jalannya keadaan cuaca atau keseluruhan dari gejala-gejala cuaca di daerah tertentu dalam periode yang lama.

Iklim di suatu tempat ditentukan oleh sejumlah unsur iklim seperti suhu, lengas udara, curah hujan, kecepatan angin, lama penyinaran matahari, dsb. Sebenarnya beberapa unsur iklim tersebut merupakan interaksi antara sejumlah faktor iklim yaitu penyebab-penyebab yang menentukan corak iklim, seperti letak lintang, arah angin, relief, tipe tanah, dan vegetasi.

Pengaruh iklim terhadap kehidupan sangat besar, namun demikian ini tidak berarti antara iklim dan kehidupan selalu ada kaitan “sebab-akibat”. Manusia tidak bisa merubah iklim, yang bisa dilakukan manusia hanyalah mempengaruhi pengaruh iklim itu. Misalnya dengan menciptakan rumah kaca, membuat hujan buatan, dll.

Ada tiga wujud pengaruh iklim terhadap kehidupan :

1. Pengaruh apabila suhu tetap, tetapi jumlah hujan berubah
2. Pengaruh apabila suhu berubah dan jumlah hujan memadai
3. Pengaruh iklim dalam waktu atau musim

Pengaruh iklim tersebut tanpa disadari bisa membawa anomali iklim maupun bencana mikro bagi kehidupan. Pada musim pancaroba, arah angin di Kepulauan Indonesia tidak jelas dan tidak ada daerah yang perbedaan tekanan udaranya jelas. Oleh karena itu arah angin senantiasa berubah. Selain itu karena perbedaan pemanasan setempat, tidak jarang angin itu bergerak “berputar” seperti halnya gerakan angin “siklon” atau lebih akrab dikenal dengan istilah angin “puting beliung” atau angin “puyuh”.

Kejadian angin puting beliung atau angin puyuh pada musim pancaroba dapat sedikit diterangkan sebagai berikut :
Pada saat dimana suhu di belahan bumi di sebelah utara seimbang dengan suhu di belahan bumi selata, tekanan udara diatasnya pun tidak akan jauh berbeda. Kejadian tersebut akan terjadi dua kali selama setahun. Musim-musim itulah yang disebut dengan musim pancaroba di Indonesia. Musim pancaroba ini berlangsung kira-kira pada bulan Maret-April dan Oktober-November.

Adanya keseimbangan itu membuat gerakan angin baik kekuatannya maupun arahnya menjadi tidak menentu. Karena suhu antara kedua belahan bumi berimbang, tekanan udaranya pun berimbang dan hampir tidak ada perbedaannya. Satu-satunya arah yang ada bagi gerakan angin itu adalah “ke atas”, maka musim pancaroba itu ditandai juga dengan banyaknya kejadian “angin berputar” sebagai akibat dari perbedaan tekanan udara setempat.

Berikut di atas adalah sedikit penjelasan mengenai iklim dan pengaruhnya terhadap kehidupan, dan sebagai contoh kasus dewasa ini ialah perubahan musim yang begitu mencolok dan munculnya “puting beliung” yang sedikit banyak merugikan manusia. Semoga sedikit penjelasan tersebut semoga dapat menambah pengetahuan kita untuk menyikapi permasalahan dalam kehidupan tentang iklim.

(Disarikan dari berbagai sumber)

Sabtu, 19 Februari 2011

Proses Terjadinya eL Nino

El Nino berasal dari bahasa Spanyol yang berarti “anak lelaki”. Sejarahnya, pada abad ke-19 nelayan Peru menyadari terjadinya kondisi menghangatnya suhu lautan yang tidak biasa di wilayah pantai Amerika Selatan, dekat Ekuador dan meluas hingga perairan Peru. Hal ini terjadi di sekitar musim Natal pada setiap tahun. Pada tahun-tahun normal, air laut dalam yang bersuhu rendah dan kaya akan nutrisi bergerak naik ke permukaan di wilayah dekat pantai. Kondisi ini dikenal dengan upwelling. Upwelling ini menyebabkan daerah tersebut sebagai tempat berkumpulnya jutaan plankton dan ikan. Ketika terjadi El Nino upwelling jadi melemah, air hangat dengan kandungan nutrisi yang rendah menyebar di sepanjang pantai sehingga panen para nelayan berkurang.

Gilbart Walker yang mengemukaan tentang El Nino dan sekarang dikenal dengan Sirkulasi Walker yaitu sirkulasi angin Timur-Barat di atas Perairan Pasifik Tropis. Sirkulasi ini timbul karena perbedaan temperatur di atas perairan yang luas pada daerah tersebut.
* Perairan sepanjang pantai China dan Jepang, atau Carolina Utara dan Virginia, lebih hangat dibandingkan dengan perairan sepanjang pantai Portugal dan California. Sedangkan perairan di sekitar wilayah Indonesia lebih hangat daripada perairan di sekitar Peru, Chile dan Ekuador.
* Perbedaan temperatur lautan di arah Timur – Barat ini menyebabkan perbedaan tekanan udara permukaan di antara tempat – tempat tersebut.
* Udara bergerak naik di wilayah lautan yang lebih hangat dan bergerak turun di di wilayah lautan yang lebih dingin. Dan itu menyebabkan aliran udara di lapisan permukaan bergerak dari Timur ke Barat. Inilah yang kemudian disebut dengan angin Pasat Timuran.

2. Kondisi Normal
Pada tahun-tahun normal, Suhu Muka Laut (SST) di sebelah Utara dan Timur Laut Australia ≥28°C sedangkan SST di Samudra Pasifik sekitar Amerika Selatan ±20°C (SST di Pasifik Barat 8° - 10°C lebih hangat dibandingkan dengan Pasifik Timur).






Pada kondisi netral :
* Angin di wilayah Samudra Pasifik di sekitar ekuator ( Angin Pasat Timuran) dan air laut di bawahnya, mengalir dari Timur ke Barat. Arah aliran ini sedikit berbelok ke Utara pada Bumi Belahan Utara dan ke Selatan pada Bumi Belahan Selatan.
* Daerah yang berpotensi tumbuh awan-awan hujan adalah di Samudra Pasifik Barat, wilayah Indonesia dan Australia Utara

3. Kondisi El Nino
Sebaran awan hujan sangat sedikit di wilayah Indonesia
Pada tahun El Nino jumlah air laut bersuhu rendah yang mengalir di sepanjang Pantai Selatan Amerika dan Pasifik Timur berkurang atau bahkan menghilang sama sekali. Wilayah Pasifik Timur dan Tengah menjadi sehangat Pasifik Barat.

Ketika terjadi El Nino :
* Angin Pasat Timuran melemah, artinya angin berbalik arah ke Barat dan mendorong wilayah potensi hujan ke Barat. Hal ini menyebabkan perubahan pola cuaca. Daerah potensi hujan meliputi wilayah Perairan Pasifik Tengah dan Timur dan Amerika Tengah.




Intensitas El Nino
Masing-masing kejadian El Nino adalah unik dalam hal kekuatannya sebagaimana dampaknya pada pola turunnya hujan maupun panjang durasinya. Berdasar intensitasnya El Nino dikategorikan sebagai :
* El Nino Lemah (Weak El Nino), jika penyimpangan suhu muka laut di Pasifik ekuator +0.5º C s/d +1,0º C dan berlangsung minimal selama 3 bulan berturut-turut.
* El Nino sedang (Moderate El Nino), jika penyimpangan suhu muka laut di Pasifik ekuator +1,1º C s/d 1,5º C dan berlangsung minimal selama 3 bulan berturut-turut.
* El Nino kuat(Strong El Nino), jika penyimpangan suhu muka laut di Pasifik ekuator >1,5º C dan berlangsung minimal selama 3 bulan berturut-turut.

Media Pembelajaran Slideshow Menggunakan Powerpoint untuk Pembelajaran Bidang Studi Geografi SMP Pada Kelas VII Pokok Bahasan Atmosfer


Penggunaan media pembelajaran dalam proses kegiatan belajar mengajar adalah sangat penting, karena hal ini berkaitan dengan minat dan kemauan siswa untuk belajar. Sehingga diperlukan suatu media pembelajaran yang efektif dan efisien dalam kegiatan pembelajaran, disamping juga harus memperhatikan materi yang akan disajikan.
Dalam artikel ini saya sertakan salah satu contoh media pembelajaran yang pernah saya terapkan pada kegiatan proses belajar mengajar di SMP, yaitu pada pokok bahasan Atmosfer. Silakan klik link berikut untuk men-download.

Download!

Kamis, 17 Februari 2011

El Niño

El Niño, oceanic and atmospheric phenomenon in the Pacific Ocean, during which unusually warm ocean conditions appear along the western coast of Ecuador and Peru, causing climatic disturbances of varying severity. The term originally was used to describe the warm southward current that appears in the region every December, but it is now reserved for occurrences that are exceptionally intense and persistent. These occur every three to seven years and can affect climates around the world for more than a year. The name El Niño, Spanish for “the child,” refers to the infant Jesus Christ and is applied because the current usually begins during the Christmas season. Because a fluctuation in air pressure and wind patterns in the southern Pacific accompanies El Niño, the phenomenon is known as the El Niño Southern Oscillation, or ENSO.

The climate disturbances caused by El Niño occur when sea surface temperatures in the southeastern tropical Pacific are unusually high. Normally, the warm waters are confined to the western tropical Pacific, with temperatures more than 10 Celsius degrees (18 Fahrenheit degrees) higher than the eastern waters of coastal Peru and Ecuador. The air pressure is quite low over the warmer waters. Moist air rises in the region, causing the clouds and heavy rainfall characteristic of southeastern Asia, New Guinea, and northern Australia. In the eastern Pacific, the water is cold and air pressure is high, creating the typically arid conditions along coastal South America. The trade winds blow from east to west, pushing sun-warmed surface waters westward and exposing cold water to the surface in the east.

During El Niño, however, the easterly trade winds collapse or even reverse. As the slight weakening of the winds causes a modest change in sea surface temperatures, the change in wind and pressure increases. The warm water of the western Pacific flows back eastward, and sea surface temperatures increase significantly off the western coast of South America. As this happens, the wet weather conditions normally present in the western Pacific move to the east, and the arid conditions common in the east appear in the west. This brings heavy rains to South America and can cause droughts in southeastern Asia, India, and southern Africa. It can also bring unusual weather to large parts of the United States.

Economic effects of El Niño are felt particularly in coastal Peru and Ecuador. These cold-water zones normally support large populations of fish, especially anchovies. The fish are caught commercially and also provide food for seabirds, whose guano is an important component of the regional fertilizer industry. However, during El Niño a layer of warmer, nutrient-depleted water from the west covers the nutrient-rich eastern coastal waters. The fish and birds die or leave the area in search of food, thus upsetting the economy of the region.

The El Niño events that began in 1982 and in 1997 were the most severe of the 20th century. Other recent occurrences began in 1972, 1976, 1987, 1991, and 1994.

Microsoft ® Encarta ® 2009. © 1993-2008 Microsoft Corporation. All rights reserved.

Selasa, 08 Februari 2011

PENENTUAN KLASIFIKASI IKLIM KOTA BATU MENURUT KOPPEN DAN SCHMIDT FERGUSSON

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Iklim dan cuaca di Indonesia dikerakteristikkan oleh adanya musim penghujan dan musim kemarau satu kali di daerah ekuator. Variasi ini disebabkan sirkulasi angin yang berasal dari ekuatorial dan sirkulasi angin yang berasal dari lintang tengah. Pergantian sirkulasi angin ini berkaitan erat dengan gerakan posisi matahari dari utara ke selatan dan dari selatan ke utara pada periode tertentu terhadap bumi serta Benua Asia dan Australia. Sirkulasi angin inilah yang disebut dengan Angin Muson Barat dan Angin Muson Timur yang bertiup setengah tahun bergantian. Selain itu, iklim Indonesia juga dipengaruhi lautan sangat luas yang mengelilinginya, sehingga secara ringkas Indonesia dikatakan beriklim Muson Laut Tropis.
Menurut pengklasifikasiannya, Koppen membagi Indonesia menjadi tiga daerah iklim yakni: Sumatera, Kalimantan, dan Jawa Barat beriklim Af. Jawa Tengah dan Jawa Timur sebagian besar beriklim Am. Nusa Tenggara, Papua dan sekitarnya beriklim Aw. Semakin ke timur semakin kering. Sedangkan Schimdt dan Ferguson membedakan iklim di Indonesia berdasarkan perbandingan antara musim kemarau dengan musim penghujan pada suatu daerah (perbandingan rata-rata bulan kering dengan rata-rata bulan basah). Sehingga didapatkan 8 pengklasifikasian iklim. Semakin ke timur, periode musim kemarau semakin panjang. Perbedaan iklim di Indonesia inilah yang dapat mempengaruhi perbedaan agihan flora dan fauna serta aktivitas sehari-hari dari penduduknya. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini, saya membuat laporan mengenai iklim di Kota Batu berdasarkan pengklasifikasian Koppen dan pengklasifikasian Schimdt dan Ferguson untuk mengetahui agihan flora dan fauna serta aktivitas penduduknya.

2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana iklim di Kota Batu menurut pengklasifikasian Koppen?
b. Bagaimana iklim di Kota Batu menurut pengklasifikasian Schimdt dan Ferguson?
c. Bagaimana ciri-ciri daerah Kota Batu berdasarkan klasifikasi iklimnya?
d. Bagaimana agihan flora dan fauna, serta aktivitas penduduk di Kota Batu?

3. Tujuan
a. Mengidentifikasi iklim di Kota Batu menurut pengklasifikasian Koppen.
b. Mengidentifikasi iklim di Kota Batu menurut pengklasifikasian Schmidt dan Ferguson.
c. Mengidentifikasi ciri-ciri daerah Kota Batu berdasarkan klasifikasi iklimnya.
d. Mengidentifikasi agihan flora dan fauna, serta aktivitas penduduk yang ada di Kota Batu.



BAB II
DASAR TEORI

1. Klasifikasi Iklim
Cuaca dan iklim merupakan dua kondisi yang hampir sama tetapi beda pengertian khususnya terhadap kurun waktu. Cuaca merupakan bentuk awal yang dihubungkan dengan penafsiran dan pengertian akan kondisi fisik udara sesaat pada suatu lokasi dan suatu waktu, sedangkan iklim merupakan kondisi lanjutan dan merupakan kumpulan dari kondisi cuaca yang kemudian disusun dan dihitung dalam bentuk rata-rata kondisi cuaca dalam kurun waktu tertentu.
Proses terjadinya cuaca dan iklim merupakan kombinasi dari variabel-variabel atmosfer yang sama yang disebut unsur-unsur iklim, yakni:
a. Radiasi matahari
b. Suhu udara
c. Kelembaban udara
d. Curah hujan
e. Evaporasi
f. Tekanan udara
g. Angin
Unsur-unsur tersebut di atas berbeda dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat yang disebabkan oleh adanya pengendali-pengendali iklim. Pengendali iklim atau faktor yang dominan menentukan perbedaan iklim antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lain adalah:
a. Posisi relatif terhadap garis edar matahari (posisi lintang)
b. Keberadaan lautan atau permukaan airnya
c. Pola arah angin
d. Relief permukaan bumi
e. Kerapatan dan jenis vegetasi
Secara garis besar Indonesia memiliki jenis iklim muson laut tropis, hal ini dikarenakan Indonesia dilalui angin muson yang berhembus setiap 6 bulan sekali dan selalu berhanti arah. Selain itu Indonesia terletak pada lintang nol derajat yang terletak di garis Khatulistiwa sehingga beriklilm tropis serta wilayah Indonesia yang dikelilingi oleh lautan. Namun, iklim di Indonesia dapat dijelaskan lebih terperinci lagi sebagai berikut, angin yang berhembus di Indonesia ditentukan oleh angin yang berhembus dari Asia yang dinamakan angin musin barat laut yang bertiup bulan Oktober-April. Angin ini banyak mendatangkan hujan pada sebagian besar kepulauan di Indonesia, sehingga pada bulan Desember sampai Februari kita kenal sebagai musim hujan. Selama enam bulan berikutnya (Mei-September) benua Asia mengalami musim panas karena bertekanan minimum. Angin angin musim pada periode ini berasal dari daerah gurun yang merupakan angin kering. Bagi sebagian wilayah Indonesia angin ini tidak membawa hujan, karena itu pada saat ini dinamakan musim kemarau. Dalam musim ini bertiup angin musim Tenggara (di Jawa sering disebut angin musim Timur, karena faktor relief pulau). Daerah yang cukup mendapatkan curah hujan selama musim ini adalah bagian barat Indonesia, yaitu Sumatera, Kalimantan dan Jawa Barat.
Berdasarkan pembagian iklim di Indonesia menurut klasifikasi yang dibuat Koppen, maka daerah-daerah Sumatera, Kalimantan dan Jawa Barat beriklim Af. Jawa Tengah dan Jawa Timur sebagian besar beriklim Am. Daerah ini mengalami musim kering selama bulan April-Oktober (Jawa Barat musim kemaraunya lebih pendek)dan makin ketimur, makin kering. Karena itu Nusa Tenggara, khususnya Nusa Tenggara Timur iklimnya makin kering. daerah-daerah ini beriklim Aw. Periode peralihan diantara kedua musim tersebut disebut pancaroba.
Iklim dapat diklasifikasikan dengan beberapa cara, diantaranya dengan menggunakan cara klasifikasi Koeppen dan Schmidt- Ferguson. Wladimir Koeppen (1846-1940) membagi iklim dunia menjadi lima kelompok. Dasar klasifikasinya menggunakan data suhu dan curah hujan rata-rata bulanan dan tahunan. Vegetasi dipandang sebagai instrumen klimatologis, sehingga batas-batas tipe iklim sesuai dengan batas-batas vegetasi. Lima kelompok tersebut ditandai dengan huruf kapital, yaitu:
a. Golongan iklim A (tropical rainy climate = iklim hujan tropis tanpa musim dingin).
b. Golongan iklim B (dry climate = iklim kering).
c. Golongan iklim C (warm temperate rainy climate = iklim hujan lintang tengah menengah dengan musim dingin ringan).
d. Golongan iklim D (cold sowy forest climateI = klim hujan lintang menengah dengan musim dingin yang berat).
e. Golongan iklim E (polarclimate = iklim kutub tanpa musim hangat).
Iklim A, C, dan D disebut sebagai iklim basah dan mempunyai sehu dan curah hujan yang sesuai dengan syarat tumbuh pepohonan. Masing-masing kelompok iklim tersebut kemudian dibagi menjadi tipe-tipe iklim berdasarkan pada distribusi curah hujan musiman atau derajat kering atau derajat dingin.
Schmidt dan Ferguson (1951) menerima metode Mohr dalam menentukan bulan-bulan kering dan bulan basah, tetapi cara perhitungannya berbeda. Schmidt dan ferguson menghitung jumlah bulan-bulan kering dan bulan-bulan basah dari tiap-tiap tahun kemudian diambil rata-ratanya (bulan kering < 60 mm dan bulan basah > 100 mm). Untuk menentukan jenis-jenis iklimnya, Schmidt dan Ferguson menggunakan harga quotien Q yang didefinisikan sebagai:
Q=(jumlah rata-rata bulan-bulan kering)/(jumlah rata-rata bulan-bulan basah) x 100%
Tiap tahun pengamatan dihitung jumlah bulan-bulan kering dan bulan-bulan basah, kemudian baru dirata-ratakan selama periode pengamatan. Dari harga Q yang ditentukan pada persamaan diatas kemudian Schmidt dan Ferguson menentukan jenis iklimnya yang ditandai dari iklim A sampai iklim H, sebagai berikut:
A : 0 ≤ Q < 0,143 = sangat basah
B : 0,143 ≤ Q < 0,333 = basah
C : 0,333 ≤ Q < 0,600 = agak basah
D : 0,600 ≤ Q < 1,000 = sedang
E : 1,000 ≤ Q < 1,670 = agak kering
F : 1,670 ≤ Q < 3,000 = kering
G : 3,000 ≤ Q < 7,000 = sangat kering
H : 7,000 ≤ Q = luar biasa kering
Garis-garis batas antara jenis-jenis iklim tersebut terletak pada harga :
Q=(1,5 a)/(12-1,5 a)
Dimana : a = 1,2,3,......8

BAB III
PEMBAHASAN

1. Alat dan Bahan
a. Komputer/laptop
b. Ballpoint
c. Penggaris
d. Pengahapus/tipex
e. Data suhu dan curah hujan Kota Batu (1998-2007)
f. Foto lingkungan Kota Batu
g. Referensi yang relevan

2. Langkah Kerja
a. Menentukan daerah yang akan dihitung jenis iklimnya.
b. Mencari data suhu dan curah hujan daerah tersebut.
c. Menentukan jenis iklim menurut Koppen dengan menghitung curah hujan selama 10 tahun dan curah hujan bulan terkering.
d. Menentukan jenis iklim menurut Schmidt dan Fergusson dengan menghitung jumlah rata-rata bulan terkering dan jumlah rata-rata bulan basah.
e. Menggambar diagram Koppen dan menentukan jenis iklim Kota Batu.
f. Menggambar diagram Schmidt dan Fergusson kemudian menentukan jenis iklim Kota Batu.
g. Menggambar klimatograf berdasarkan curah hujan dan suhu.
h. Pengklasifikasian jenis iklim Kota Batu selesai.




3. Hasil
a. Koppen
Curah hujan selama 10 tahun = 17110
Curah hujan bulan terkering = 44

Diagram Koppen


Curah hujan tahunan (mm)
Diketahui suhu bulan terdingin= 230 C. Karena suhu bulan terdingin tersebut > 180 C, maka iklim di Kota Batu termasuk golongan iklim A. Dalam iklim A tersebut, masih dibedakan menjadi tiga kelompok, yakni Af, Aw, dan Am. Jadi ada dua kemungkinan, iklim di Kota Batu, termasuk kelompok Aw atau Am. Untuk menentukannya, digunakanlah rumus batas antara Aw dan Am, dan berdasarkan diagram Koppen diatas, maka iklim Kota Batu digolongkan ke dalam iklim Am.

b. Schmidt dan Ferguson
Diketahui bahwa rata-rata bulan kering selama 10 tahun= 44. Sedangkan rata-rata bulan basahnya= 59. Dengan rumus “Q”, maka diperoleh bahwa harga Q= 74,6%, atau 0,746. Dari perolehan angka tersebut, iklim di Kota Batu termasuk ke dalam kelompok iklim D (sedang), yakni “Q” terletak di antara 0,600 – 1,000.



Q = (jumlah rata-rata bulan-bulan kering)/(jumlah rata-rata bulan-bulan basah) x 100%
Q=44/59 x 100%
= 74,6 %
= 0,746

c. Ciri-ciri Kota Batu dilihat dari unsur-unsur iklim
Dari hasil pengklasifikasian di atas telah disebutkan bahwa Kota Batu beriklim Am (iklim muson dengan musim kering yang singkat) menurut klasifikasi Koppen serta beriklim D (sedang) menurut klasifikasi Schmidt dan Ferguson. Dari apa yang kita peroleh tersebut, maka kita dapat mengetahui ciri-ciri dari Kota Batu yang antara lain sbb:
1. Beriklim tropis sehingga mendapatkan sinar matahari yang cukup sepanjang tahun.
2. Curah hujan rata-rata lebih dari 70 mm/tahun. Curah hujan bulan terkering < 60 mm.
3. Suhu rata-rata bulanan tidak kurang dari 180 C.
4. Suhu udara rata-rata tinggi, rata-rata suhu tahunannya antara 25 - 310 C.
5. Amplitudo suhu rata-rata tahunan kecil, antara 1 – 50 C.


4. Pembahasan
Berdasarkan hasil dari pengklasifikasian iklim serta pengamatan langsung kota Batu, kondisi agihan flora, fauna dan mata pencaharian di sana dapat saya gambarkan sebagai berikut.
a. Agihan Flora di Kota Batu.
Flora di daerah beriklim tropis seperti daerah Kota Batu ini, sangat beragam jenisnya (heterogen). Hampir semua tumbuhan mampu hidup dan bertahan, karena daerah beriklim tropis mendapatkan penyinaran matahari dan curah hujan yang cukup sepanjang tahun. Flora yang paling mendominasi adalah tanaman-tanaman pertanian dan perkebunan, misalnya: padi, jagung, tebu, ketela pohon, palawija, sayur-sayuran, buah-buahan, dll, karena jenis tanaman tersebut digunakan untuk pemenuhan kebutuhan hidup penduduknya. Namun selain tanaman pertanian dan perkebunan, masih bisa pula ditemukan areal-areal hutan di sebagian wilayahnya. Misalnya hutan jati, sengon, hutan bambo, hutan pinus, dan hutan hujan tropis yang didominasi oleh tumbuhan berdaun lebar yang menghijau sepanjang tahun.

b. Agihan Fauna di Kota Batu.
Telah dijelaskan bahwa di daerah Kota Batu mempunyai flora yang sangat beragam jenisnya. Begitu pula dengan fauna yang ada, karena jenis fauna secara langsung maupun tidak langsung dipengaruhi oleh keadaan flora di daerah tersebut. Fauna yang mendominasi adalah binatang-binatang ternak dan hewan peliharaan. Masih bisa ditemukan juga fauna-fauna liar, antara lain: ayam hutan, kera ekor panjang, kelelawar, beberapa jenis burung, dsb yang mendiami area-area hutan yang ada.

c. Aktivitas Penduduk di Kota Batu
Dilihat dari jenis tanaman yang mendominasi di Kota Batu, sektor pertanian lah yang paling banyak dikembangkan di daerah tersebut. Hal tersebut didukung oleh keadaan iklim dan keadaan tanah yang cocok untuk pengembangan tanaman pertanian. Data BPS menunjukkan 51,09 % penduduk Kota Batu bekerja sebagai tani dan 27,92% bekerja sebagai buruh tani. Sebagiannya lagi bekerja sebagai PNS, pedagang, pegawai swasta, dll.

BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
a. Melalui perhitungan klasifikasi iklim Koppen maka kota Batu termasuk golongan iklim Am. Sedangkan dalam perhitungan klasifikasi Schmidt dan Ferguson maka kota Batu memiliki tipe curah hujan D, dengan karakteristik sedang. Pada daerah ini tanaman tropis tertentu yang peka tidak dapat tumbuh. Jadi wilayah ini merupakan kawasan tanaman magatrem yang memerlukan suhu yang tinggi secara terus-menerus dan hujan yang melimpah.
b. Ciri-ciri Kab. Kota Batu dilihat dari unsur-unsur iklim:
1.)Beriklim tropis sehingga mendapatkan sinar matahari yang cukup sepanjang tahun.
2.)Curah hujan rata-rata lebih dari 70 mm/tahun. Curah hujan bulan terkering < 60 mm.
3.)Suhu rata-rata bulanan tidak kurang dari 180 C.
4.)Suhu udara rata-rata tinggi, rata-rata suhu tahunannya antara 25 - 300 C.
5.)Amplitudo suhu rata-rata tahunan kecil, antara 1 – 50 C.
c. Flora yang paling mendominasi daerah Kota Batu adalah tanaman-tanaman pertanian dan perkebunan, misalnya: padi, jagung, tebu, ketela pohon, palawija, sayur-sayuran, buah-buahan, dll. Masih bisa pula ditemukan areal-areal hutan di sebagian wilayahnya. Misalnya hutan jati, hutan bambo, hutan pinus, dan hutan hujan tropis yang didominasi oleh tumbuhan berdaun lebar yang menghijau sepanjang tahun.
d. Fauna yang mendominasi daearah Kota Batu adalah binatang-binatang ternak dan hewan peliharaan. Masih bisa ditemukan juga fauna-fauna liar, antara lain: ayam hutan, kera ekor panjang, kelelawar, beberapa jenis burung, dsb yang mendiami area-area hutan yang ada.
e. Di daerah Kota Batu yang paling berkembang adalah sektor pertanian karena didukung oleh keadaan tanah dan iklimnya yang sesuai untuk pengembangan tanaman pertanian.

2.Saran
Dengan mengetahui klasifikasi iklim Kota Batu,maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa Kota Batu memiliki iklim yang sedang menurut Schmidt dan Fergusson, sedangkan beriklim agak basah menurut Koppen. Oleh karena itu setelah kita mengetahui tipe iklim yang ada di Kota Batu, selanjutnya melalui hasil praktikum ini dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak, khususnya pemerintah Kota Batu untuk mengembangkan berbagai potensi yang ada untuk mensejahterakan penduduk Kota Batu sesuai dengan tipe iklim yang ada di tempat tersebut. Selain itu dengan mengetahui tipe iklim yang ada di tempat tersebut, dapat dimanfaatkan sebagai sarana deteksi dini potensi yang tersimpan di Kota Batu, maupun potensi bencana yang ada di kota tersebut. Terakhir, semoga penulisan laporan penentuan iklim Kota Batu ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan ditindaklanjuti sebagaimana mestinya.

DAFTAR PUSTAKA
Slamet, Marhadi. 2005. Geografi Regional Indonesia. FMIPA UM: Malang.
Utomo, Dwiyono Hari. 2004. Bahan Ajar Meteorologi-Klimatologi Dalam Study Geografi (Buku I). FMIPA UM: Malang.


Kamis, 03 Februari 2011

Rahasia Israel Di Balik Kehebohan Wikileaks


Apa sekarang yang dilakukan Tel Aviv, sesudah banyak kalangan mengetahui bahwa Israel lah yang mendorong AS melakukan perang di Irak? Gegap gempita pembicaraan terjadi di pusat-pusat kekuasaan di seluruh jagad, menanggapi kawat-kawat diplomatik yang dilangsir oleh Wikileaks, semua itu, tak terlepas sebagai kegiatan yang dilakukan Israel.

Israel sebagai negara Zionis, sekarang menghadapi tantangan masyarakat dunia, dan segala tindakannya yang melanggar nilai-nilai kemanusiaan, seperti yang terjadi di Palestina, mendapatkan kecaman, lalu negara Zionis itu, mengeluarkan : Wikileaks.

Mengapa Zionis Israel mengeluarkan Wikileaks? Tujuannya melakukan penyesatan. Zionis-Israel ingin mengalihkan opini dunia, ke satu tujuan yang diinginkan Israel. Mengubah opini dengan sasaran yang jelas. Caranya dengan menyesatkan.

Informasi dari Wikileaks yang bersumber dari kawat-kawat diplomatik itu, sesungguhnya untuk keuntungan siapa? Kemudian melihat motive yang dilakukan, dan adanya keterlibatan intelijen negara-negara yang mapan seperti AS, yang akhirnya mengaburkan persoalan pokok yang sekarang menjadi agenda penting AS, penyelesaian masalah konflik Arab-Israel, dan beritanya menjadi hilang, seperti di telan bumi. Semua hanya terperangah melihat informasi yang dipublikasikan oleh Wikileaks, terkait hubungan AS dengan sejumlah negara.

Wikileaks sangat mudah mendapatkan informasi yang sifatnya 'secret', karena di setiap elemen pemerintah di AS, selalu ada orang-orang Yahudi, yang bisa mengalirkan informasi itu. Apalagi di Departemen Luar Negeri AS, yang banyak tokoh-tokoh Yahudi bercokol di departemen itu. Kerjasama elemen-elemen Israel, Mosad, dan Wikileaks, akhirnya membuat orang terperangarah. Seluruh dunia terkejut. Bagaimana pembicaraan yang bersifat rahasia itu bocor. Ini biasa. Bagaimana seorang mata-mata Israel dengan mudah membocorkan banyak rahasia militer AS ke Israel, seperti Jonathan J. Polard, yang sekarang mendekam di penjara AS.

Tidak ada negara yang memiliki kemampuan seperti Israel, khususnya dalam mengelola dan mengalihkan isu dan konflik. Israel berhasil mengharu-biru masyarakat dunia dengan dilansirkan sejumlah pembicaraan antara pejabat berbagai negara dengan pejabat AS, yang semuanya bersifat rahasia (confidensial). Kebijakan luar negeri AS dan hubungannya dengan negara-negara sekutunya menjadi ambruk.

Israel berhasil mengalihkan tujuan kebijakan luar negeri AS, di bawah Obama, yang ingin menyelesaikan konflik Timur Tengah, karena AS ingin terus memelihara kemitraan dengan negara Arab, yang dipandang strategis bagi kepentingan AS, kini semuanya menjadi berantakan, sesudah semuanya pembicaraan yang bersifat rahasia dipublikasikan oleh Wikileaks.

Israel berhasil menggiring opini yang semula fokus pada perdamaian di Timur Tengah, kini tenggelam, karena memang Israel, tidak mau menerima kebijakan Obama yang ingin menyelesaikan konflik Arab-Israel di Palestina, dan bahkan sekarang masyarakat dunia digiring oleh Israel untuk menghadapi Iran. Iran menjadi ancaman. Iran harus dihancurkan dengan kekuatan militer.

Persis seperti yang dilakukan terhadap Saddam Husien penguasa Irak, yang dituduh mempunyai senjata pemusnah massal (MWD). Tetapi, semuanya hanyalah rekaaan intelijen, dan tidak pernah terbukti, seperti yang diungkapkan oleh Presiden Bush, sebelum meninggalkan Gedung Putih. Bahkan, bagaimana pembicaraan Raja Abdullah dengan Obama yang bocor, di mana Abdullah menginginkan agar AS menyerang Iran.

Rekayasa Wikileaks itu, tak lain, sebuah operasi intelijen Mosad, yang tujuannya untuk melakukan penyesatan. "Perang dengan cara penipuan", inilah moto Mossad. Wikileaks adalah penting untuk mengalihkan opini dunia, yang akan mengubah sikap masyarakat dunia terhadpa Israel.

AS menyadari bahwa ia ditipu, tetapi tidak dapat melakukan apa-apa. AS tahu ini adalah tindakan Israel, yang sedang bermain di panggung internasional. Mengecoh AS, dan mengarahkan AS, ke arah sasaran yang ingin dituju, yaitu Iran.

Tel Aviv menghadapi bahaya, yang pernah terjadi sebelumnya, yaitu transparansi. Keterbukaan. Dan, membuka kedok Israel. Langkah-langkah intelijen Israel, tidak ada sekarang yang bisa ditutupi. Seperti pembunuhan seorang tokoh Hamas, di Dubai, beberapa waktu yang lalu.

Dengan waktu singkat pelakunya dapat diketahui, yang merupakan jaringan kegiatan intelijen Israel, Mosad. Ini membuat kredibelitas Mosad menjadi coreng-moreng, di negara-negara pendukung Israel.

Mula-mula orang menilai bahwa Presiden Obama akan membawa perubahan di kawasan Timur Tengah, dan bahkan menunjuk seorang negosiator yang ulung, George Michael, tetapi semuanya menjadi mandul, karena menghadapi pemerintah Netanyahu yang membatu, dan lobbi Yahudi di AS yang sangat keras, dan mengancam. Maka usaha Presiden Obama menjadi mandul, dan akhirnya dikalahkan dalam pemilu sela. Sekarang Capitol Hill dan DPR, jatuh ke tangan lobbi Yahudi,yang sangat pro Israel.

Obama terus menjadi sasaran kemarahan kelompok lobbi Yahudi di AS, yang pro-partai Likud yang sangat konservatif. Mereka marah, karena Obama dianggap pro-Arab. Pidato Obama di Turki dan Mesir, menjadi bahan perbincangan dikalangan Yahudi di AS. Orang-orang Yahudi di Israel, hanya 30 persen yang percaya bahwa pemerintah baru AS, dibawah Obama membela Israel.

Selamanya Israel tidak akan mau melakukan negosiasi apapun, yang tujuannya memberikan kemerdekaan kepada Palestina. Israel berpikir bagaimana ia terus meluaskan wilayah jajahannya ke seluruh Timur Tengah. Tidak mungkin Israel mau mundur dari wilayah yang sudah didudukinya. Israel tidak akan ragu-ragu melakukan tindakan kekerasan (agresi militer) untuk mencapai tujuannya. Jadi Obama gagal total, dan tidak akan mendapatkan dukungan dari lobbi Israel di AS.

AS tak mungkin dapat melepaskan dari 'genggaman' Israel. Presiden Obama berulangkali menyatakan memberikan jaminan keamanan kepada Israel. Bagaimana sikap Netanyahu yang begitu licik. Hanya dengan mengatakan mau menghentikan pembangungan Yahudi di Tepi Barat dan Yerusalem, tetapi Israel meminta konpensasi sebesar $ 3 miliar dolar.

Ini benar-benar pemerasan yang tidak tahu malu. Dan, Obama harus menandatangani perjanjian itu, pemberian hibah uang yang akan menghentikan pembangunan pemukiman. Termasuk Israel meminta pesawat paling mutakhir, yaitu pesawat jenis F-35, yang digunakan untuk menghantam Gaza.

Israel juga meminta imbalan $ 231 juta dolar perminggu, atau $ 1.373.626 dolar per-jam sebagai imbalan terhadap pembekuan pembangunan Yahudi dengan imbalan uang. Israel setuju melakukan pembekuan yang sifatnya menyeluruh pemukiman Yahudi di Tepi Barat dan Yerusalem, tetapi Israel meminta imbalan yang lebih besar, yaitu sebesar $ 30 miliar dolar. Ini benar-benar gila.

Israel juga meminta agar AS memveto setiap usulan kemerdekaan sepihak (unilateral), tanpa persetujuan Israel.

Setelah perundingan secara non stop antara Hallary Clinton dengan Netanyahu, tak mengahasilan apapun, dan hanya menyetujui dilanjutkannya proses perundingan damai, tetapi tidak mencakup substansinya. Ini adalah kemenangan Israel. Sementara itu, pemilu sela AS ditandai dengan menangnya Republik, dan kemudian seorang tokoh Zionis menjadi ketua mayoritas di Parlemen, yaitu Eric Cantor.

Mayoritas baru di parlemen AS ini, tak lain, perpanjangan tangan Zionis, yang akan terus mengawasi tindakan yang akan dilakukan Obama di Timur Tengah.

Jadi Wikileaks ini, hanyalah proyek yang digalang Mosad, untuk mengalihkan isu politik, yang sedang diambil pemerintah Obama terkait dengan konflik di Timur Tengah. Semuanya hilang seprti di telan bumi. Zionis Israel berhasil mengacaukan dunia dengan membocorkan kawat-kawat diplomatik yang membuat pemerintahan Obama terpojok.

Lobi Israel memiliki alasan yang baik untuk menertawakan. Israel selalu bermuka dua seperti yang ditunjukkan oleh Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman menyatakan: "perjanjian permanen tidak mungkin."

Tahun 2012 Obama mungkin akan dijungkalkan oleh lobbi Yahudi. Karena sudah tidak berguna lagi bagi kepentingan Israel. Obama sendiri sudah mengatakan kepada Eric Cantor, dia sudah tidak lagi bernafsu untuk periode yang kedua.

Operasi intelijen Mosad mempunyai beberapa tujuan. Wikileaks tidak terlepas dari koneksi intelijen Mosad.

Pendiri Wikileaks, Julian Assange yang sekarang sudah bebas, yang mengelilinginya menjadi pembelanya adalah orang-orang Yahudi, termasuk anak multi jutawan Inggris, Jemima Sir Goldsmith, yang ikut membantu pembebasan Assange dengan uang tebusan.


Sumber: situslakalaka.blogspot.com

Halaman